Supplier sebagai bagian dari rantai pasok berperan vital di dalam memastikan
ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur dalam
menjalankan bisnisnya. Aktivitas supplier development dapat dilihat sebagai salah
satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur dalam rangka
meningkatkan kinerja supplier, terutama dalam menjamin kontinuitas rantai pasok.
Berdasarkan kajian dari penelitian-penelitian tentang buyer-supplier, ditemukan 3
gap penelitian terkait pengembangan supplier. Pertama, belum ada penelitian
secara komperehensif tentang pengaruh aktivitas supplier development terhadap
peningkatan kinerja supplier dan kinerja pembelian, dengan atau tanpa peran
mediasi hubungan buyer-supplier, yang dilihat dari sisi perspektif buyer dan
supplier sebagai suatu entitas bersama, Kedua, belum ada kajian spesifik tentang
pengaruh peningkatan kinerja supplier terhadap peningkatan kinerja pembelian.
Ketiga, belum ada penelitian terkait pengaruh supplier development dan hubungan
buyer-supplier menggunakan aktual indikator (data kuantitatif) yang sudah
diimplementasikan perusahaan manufaktur terhadap supplier nya.
Penelitian dalam Tesis ini dimaksudkan untuk pengembangan model keterkaitan
supplier development dengan atau tanpa mediator hubungan buyer-supplier, serta
pengaruhnya untuk meningkatkan kinerja supplier dan kinerja pembelian. Tujuan
penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan peran hubungan buyer-supplier serta
indikator-indikatornya yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
supplier dan juga kinerja pembelian di PT X.
Penelitian ini dilakukan untuk kasus industri otomotif dimana PT. X adalah sebagai
buyer dan perusahaan-perusahaan pembuat komponen otomotif sebagai supplier.
Analisis model penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM, dengan 52
responden dari perusahaan komponen otomotif (tier 1 supplier PT X) dan 31
responden dari PT X (buyer). Penelitian ini juga menggunakan wawancara dengan
melibatkan manajemen puncak supplier dan PT X yang dilakukan untuk
mempertajam hasil analisis pengujian model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas supplier development memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja supplier. Serta dapat disimpulkan bahwa
kinerja supplier memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian.
Akan tetapi, peran mediasi hubungan buyer-supplier belum dapat membuktikan
pengaruhnya yang signifikan di dalam peningkatan kinerja supplier dan kinerja
pembelian. Walaupun dari hasil wawancara hal ini tidak berlaku umum untuk
semua supplier Hasil pengujian menggunakan metode Multi-group Analysis, dapat
disimpulkan bahwa kemandirian supplier dapat mempengaruhi hubungan buyersupplier
yang dapat berperan sebagai mediator dalam peningkatan kinerja supplier.