Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah mempengaruhi kegiatan
ekonomi domestik dan internasional. Hal itu telah mendorong perekonomian
Indonesia menjadi bencana. Sebagian besar industri di Indonesia terkena dampak
pandemi COVID-19. Industri properti dan real estate Indonesia dinilai sebagai
salah satu yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Permintaan properti
dan real estat telah anjlok sejak wabah COVID-19 pertama kali ditemukan di
Indonesia. Hal yang perlu diperhatikan pada saat krisis ekonomi dan salah satu
solusi yang tepat untuk menahan dampak krisis ekonomi adalah dengan
melakukan pengelolaan modal kerja (WCM) yang efisien. Selanjutnya, WCM
yang efisien juga memberikan kontribusi positif terhadap penciptaan nilai dan
profitabilitas perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji secara empiris
dampak manajemen modal kerja terhadap nilai dan profitabilitas perusahaan
properti dan real estat yang terdaftar di Indonesia selama pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan 39 data historis keuangan perusahaan yang tersedia
dan dikumpulkan dari perusahaan industri properti dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data historis keuangan perusahaan yang
dikumpulkan adalah triwulanan selama periode 2018Q3 – 2021Q3. Data historis
keuangan juga diambil dari Stockbit. Penelitian ini menggunakan regresi panel
data dan two-step system Generalized Method of Moment (GMM) untuk
menangani masalah heterogenitas dan endogenitas yang tidak dapat diamati.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif antara nilai perusahaan dan DIO
serta CCC sedangkan DPO berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ini
menunjukkan bahwa mengejar DIO dan CCC yang lebih pendek sambil
mengandalkan pembiayaan jangka pendek melalui DPO yang lebih panjang
mengarah pada peningkatan nilai perusahaan. Selanjutnya, variabel dummy
COVID_CRISIS terbukti memiliki pengaruh negatif yang kuat dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Ini menyiratkan bahwa semakin parah krisis ekonomi
yang dipicu oleh pandemi COVID-19, semakin rendah nilai perusahaan properti
dan real estat Indonesia Temuan penelitian juga mengungkapkan bahwa semua komponen modal kerja
memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan profitabilitas perusahaan yang
diproksikan dengan ROA dan ROE. Sebaliknya, bukti empiris menunjukkan
hubungan positif antara DSO dan profitabilitas perusahaan yang diproksikan
dengan GOP sedangkan bentuk kuadrat dari DSO (DSO
) memiliki hubungan
negatif yang signifikan dengan GOP. Selain itu, DIO juga tampaknya memiliki
hubungan negatif dengan profitabilitas perusahaan yang diproksi oleh GOP. Ini
menyiratkan bahwa melonggarkan kebijakan kredit dengan memberi pelanggan
lebih banyak waktu untuk melakukan pembayaran. Namun, efek positif ini tidak
bertahan lama karena kebijakan kredit yang terlalu longgar akan menarik
nasabah yang memiliki keterbatasan finansial atau bahkan nasabah dengan
masalah likuiditas, yang pada akhirnya akan menurunkan GOP perusahaan.
Selain itu, mengurangi penundaan persediaan untuk dikonversi menjadi uang
tunai akan meningkatkan GOP perusahaan. Bukti empiris menunjukkan bahwa
krisis ekonomi yang dipicu oleh pandemi COVID-19 terbukti berdampak negatif
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan properti dan real estat Indonesia
yang diproksikan dengan ROE dan GOP.
2
Studi ini memberikan implikasi teoretis dan praktis yang penting bagi industri.
Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi dengan memperluas literatur tentang
pengelolaan modal kerja dengan mempertimbangkan krisis ekonomi yang dipicu
oleh pandemi COVID-19. Secara praktis, penelitian ini memandu tindakan
pembuat kebijakan perusahaan properti dan real estat yang terdaftar di
Indonesia mengenai kebijakan manajemen modal kerja perusahaan. Temuan
penelitian ini menyarankan bahwa efisiensi pengelolaan modal kerja perusahaan
harus lebih diperhatikan oleh pengambil kebijakan perusahaan untuk mengatasi
dampak krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Untuk tujuan penelitian masa depan, ruang lingkup penelitian dapat diperluas
dengan menggunakan ukuran yang berbeda dari nilai dan profitabilitas
perusahaan sebagai variabel dependen dan variabel kontrol yang berbeda untuk
mengurangi potensi bias yang mungkin timbul karena variabel yang dihilangkan.
Selain itu, lebih baik untuk memahami bagaimana manajemen perusahaan
mengelola aset dan kewajiban mereka saat ini serta di mana manajer perusahaan
dapat menyoroti kebijakan mereka untuk mengatasi tantangan seperti kekurangan
likuiditas yang akan dihadapi perusahaan selama turbulensi ekonomi yang
disebabkan oleh COVID- 19 pandemi.