Kanker merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian di seluruh dunia,
sehingga penelitian untuk menemukan pengobatan yang tepat terus dikembangkan.
Pertumbuhan sel yang tidak terkendali merupakan karakteristik kanker, salah
satunya disebabkan oleh kemampuan sel tersebut untuk mempertahankan
proliferasi kronis. Pada jaringan normal, produksi dan pelepasan sinyal pendorong
pertumbuhan yang mengatur siklus sel dapat dikontrol dengan baik untuk
memastikan homeostasis jumlah dan fungsi jaringan normal. Oleh karena itu,
pengendalian proliferasi sel melalui intervensi pada siklus sel dapat menjadi salah
satu upaya dalam pengobatan berbagai jenis kanker salah satunya kanker payudara.
Cyclin-dependent kinase (CDK), cyclin, dan inhibitors CDK endogen (CKI)
merupakan komponen utama yang mengatur siklus sel. CDK yang termasuk dalam
kelompok enzim serin/treonin kinase ini berperan dalam tiap tahap siklus sel.
CDK4 dan CDK6 diaktivasi oleh cyclin D setelah adanya sinyal mitogenik pada
fase G1. Fosforilasi protein retinoblastoma (Rb) mengawali berlanjutnya stimulasi
pelepasan cyclin lainnya untuk mengaktivasi CDK lain pada tahapan siklus sel
selanjutnya. Resistensi endokrin juga berhubungan dengan over ekspresi cyclin D.
Selain itu, adanya penghambatan CKI dapat memicu terjadinya hiperaktivitas dari
CDK4 dan CDK6.
Penghambatan pada CDK4 dan CDK6 menyebabkan hilangnya ekspresi cyclin
yang terkait dengan tahap siklus sel selanjutnya sehingga siklus akan terhenti
sepenuhnya. Kelompok enzim CDK memiliki banyak fungsi seluler dengan
kemiripan struktur yang dimiliki, sehingga diperlukan selektivitas dalam
penghambatannya. Selain dalam upaya peningkatan efektivitas terapi, pencegahan
terjadinya efek yang tidak diinginkan karena blokade pada CDK lainnya juga
diperlukan. Inhibitor CDK4 dan CDK6 oral dengan aktivitas klinis dan profil
toksisitas yang dapat diterima dan telah disetujui oleh US Food and Drug
Administration (FDA) untuk digunakan sebagai terapi kanker payudara. Oleh
karena itu, peneltitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa potensial
penghambat CDK4 dan CDK6 melalui kombinasi metode in silico dan in vitro.
Penelitian diawali dengan pemodelan farmakofor melalui molecular alignment tiga
senyawa inhibitor CDK4/6 yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration
ii
(FDA) untuk penggunaan klinis yaitu palbociclib, ribociclib, dan abemaciclib.
Tahap selanjutnya adalah skrining in silico untuk mendapatkan kandidat senyawa
pada database senyawa ZINC15 menggunakan model farmakofor tervalidasi yang
dilanjutkan dengan studi interaksi senyawa kandidat dengan target CDK4 dan
CDK6 melalui molecular docking. Senyawa kandidat yang diperoleh dari hasil
skrinig in silico kemudian dianalisis stabilitas interaksinya dengan target melalui
simulasi dinamika molekul selama 200 ns serta dilakukan perhitungan energi bebas
pengikatan menggunakan metode Molecular Mechanics Poisson-Boltzmann
Surface Area (MMPBSA). Senyawa kandidat terpilih berdasarkan hasil simulasi
dinamika molekul dilanjutkan dengan pengujian in vitro untuk mengonfirmasi
selektivitas serta aktivitas penghambatannya pada CDK4 dan CDK6. Tahapan
skrining in silico menghasilkan delapan kandidat senyawa terpilih berdasarkan
docking score dan interaksinya dengan target. Berdasarkan hasil analisis stabilitas
interaksi dan perhitungan energi bebas pengikatan, terpilih empat senyawa yaitu
ZINC585292724 (ZN09), ZINC585292587 (ZN07), ZINC585291674 (ZN06), dan
ZINC585291474 (ZN05) untuk diteruskan pada tahapan uji selanjutnya.
Pengujian in vitro terdiri dari dua tahap yaitu pengujian selektivitas menggunakan
konsentrasi tunggal 1 µM untuk setiap senyawa dan pengujian aktivitas
penghambatan melalui penentuan IC50 menggunakan 10 konsentrasi. Pengujian
selektivitas dan aktivitas penghambatan (IC50) terhadap CDK6 dilakukan dengan
menggunakan Kinase Selectivity Profiling System: CMGC2 + ADP-Glo
TM
Assay,
sedangkan pengujian terhadap CDK4 dilakukan dengan menggunakan CDK4 assay
kit dan Kinase-Glo
®
Max Lunimescence Kinase Assay.
Hasil pengujian selektivitas menunjukkan keempat senyawa memiliki selektivitas
yang baik terhadap CDK6. Senyawa ZINC585292724 (ZN09) dan
ZINC585291674 (ZN06) tergolong memiliki aktivitas kuat dengan aktivitas
enzimatis yang tersisa masing-masing sebesar 18 dan 12%, sedangkan senyawa
ZINC585292587 (ZN07) dan ZINC585291474 (ZN05) tergolong memiliki
aktivitas moderat dengan aktivitas enzimatis yang tersisa masing-masing 35 dan
23%. Hasil pengujian aktivitas penghambatan menunjukkan keempat senyawa
memiliki aktivitas penghambatan pada skala nano molar. Senyawa
ZINC585291674 (ZN06) dan ZINC585292724 (ZN09) memiliki aktivitas
penghambatan terbaik pertama dan kedua pada kedua target. Senyawa
ZINC585291674 (ZN06) memiliki nilai IC50 pada CDK4 dan CDK6 masingmasing 185,14 dan 111,78 nM, sedangkan senyawa ZINC585292724 (ZN09)
masing-masing 286,75 dan 196,25 nM.
Berdasarkan hasil pengujian selektivitas dan aktivitas penghambatannya, senyawa
ZINC585291674 (ZN06) dapat direkomendasikan sebagai kandidat senyawa
penghambat CDK4 dan CDK6. Senyawa ini dapat dijadikan sebagai senyawa
penuntun dalam upaya pengembangan senyawa dengan potensi penghambatan
yang lebih baik.