BAB 1 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Uswatun Hasanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Karbonat merupakan salah satu batuan reservoir utama dalam eksplorasi dan
produksi hidrokarbon. Reservoir karbonat menghasilkan hampir 60% dari
cadangan hidrokarbon dunia. Namun batuan karbonat tidak mudah untuk
dikarakterisasi dibandingkan reservoir klastik karena proses diagenesa yang
mengubah properti batuan menjadi sangat heterogen. Properti batuan yang sangat
penting pada batuan karbonat adalah variasi dari tipe pori yang didekati oleh
parameter aspect ratio. Pengolahan data seismic juga dilibatkan dalam penelitian
ini untuk mengamati sebaran anomali sehingga reservoir dapat dikarakterisasi
dengan baik. Seiring berkembangnya teknologi berbagai metode dikembangkan
salah satunya Inversi Extended Elastic Impedance (EEI) dalam memberikan
informasi yang signifikan terhadap pemisahan anomali litologi dan fluida reservoir
karbonat Lapangan “X”, Upper Kutai Basin.
Penelitian dilakukan pada Lapangan “X” , Upper Kutai Basin, Kalimantan Tengah,
Indonesia. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan pengolahan data sumur
untuk menganalisis parameter elastik yang sensitif dalam memisahkan anomali
litologi dan fluida pada zona target. Analisis sensitivitas dari data sumur
menunjukkan parameter Mu-Rho sensitif dalam memisahkan litologi porous dan
tight karbonat, sedangkan Lamda-Rho sensitif terhadap keberadaan gas yang
mengisi reservoir zona target. Kemudian dicari sudut korelasi optimal atau chi
angle untuk setiap parameter sensitif. Analisis fisika batuan juga dilakukan pada
data sumur untuk mengestimasi aspect ratio dengan metode modifikasi oleh Kumar
dan Han (2005) dengan menentukan batas dari pendekatan Hashin Shtrikman
upper-lower bound dan Wyllie time average equation sebagai reference pore.
Dalam mengestimasi aspect ratio dibutuhkan modulus elastis mineral yang
didapatkan dengan melakukan beberapa pendekatan lainnya seperti Model Dvorkin
(2008) dan Krief (1990). Kemudian dilakukan pemodelan Kuster Toksoz untuk
mendekati nilai batas yang telah ditentukan untuk setiap tipe pori yang dimodelkan. Hasil dari pemodelan tersebut akan diperoleh nilai aspect ratio untuk seluruh
interval zona target. Selanjutnya pengolahan data seismic dilakukan dengan
melakukan ekstraksi rp dan rs menggunakan persamaan Ursenbach-Stewart (2008)
sehingga dapat dicari volum reflektivitas EEI(chi) setiap parameter sensitif pada
sudut chi optimal.
Hasil analisis fisika batuan diperoleh nilai aspect ratio rendah sekitar 0.1 yang
menunjukkan tipe pori reservoir karbonat Lapangan “X” yang relatif berbentuk
pipih. Sedangkan hasil inversi memberikan informasi mengenai anomaly Mu-Rho
rendah yang mengindikasikan litologi reservoir porous karbonat dan Lamda-Rho
rendah sebagai anomali fluida pengisi pori berupa gas hingga 80 ms di bawah
Horizon Upper Carbonate. Berdasarkan kedua hasil tersebut didapatkan bahwa
zona prospek pada reservoir karbonat memiliki bentuk pori pipih yang berkaitan
dengan nilai porositas relatif baik. Sebaran dari zona prospek ini ditunjukkan oleh
hasil inversi EEI(80) dengan nilai Mu-Rho rendah 16-54 GPa*g/cc yang
merupakan litologi porous karbonat serta EEI(330) dengan Lamda-Rho rendah 40-
81 GPa*g/cc yang sensitif terhadap fluida gas hingga 80ms di bawah Horizon
Upper Carbonate.