digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fachri Irhamsyah Haryanto
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fachri Irhamsyah Haryanto
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Fenomena upwelling merupakan naiknya massa air dari lapisan bawah menuju lapisan atas atau permukaan. Daerah upwelling ditandai dengan peningkatan klorofil-a dan penurunan nilai Sea Surface Temperature (SST). Upwelling di Selatan Jawa dapat mengalami perubahan dalam hal intensitasnya akibat anomali yang terjadi di laut. Salah satu anomali yang dapat memengaruhi upwelling adalah fenomena marine heatwaves. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upwelling dan marine heatwaves pada tahun 1982 - 2019 di Selatan Jawa. Penelitian ini mengkaji nilai SST di selatan Jawa selama 38 tahun, karakterisik marine heatwaves di Selatan Jawa dan upwelling serta kaitannya dengan peristiwa Indian Ocean Dipole (IOD). Data yang digunakan merupakan data SST dari situs resmi copernicus, data kecepatan angin dari situs resmi copernicus dan data Dipole Mode Index (DMI) yang didapat dari situs resmi NOAA. Pendeteksian marine heatwaves menggunakan pengolahan nilai SST secara harian selama 38 tahun, kemudian dilihat ambang batas yaitu persentil ke-90, jika nilai SST melebihi ambang batas selama 5 hari maka merupakan fenomena marine heatwaves. Fenomena upwelling diketahui dengan melakukan perhitungan indeks upwelling. Nilai SST di Selatan Jawa bervariasi setiap bulannya antara 240C hingga 300C. Rentang nilai SST tertinggi di Selatan Jawa terjadi pada bulan Maret, April, Mei dengan rentang nilai antara 280C hingga 300C. Nilai SST terendah tercatat pada bulan Juni, Juli, Agustus dengan rentang nilai antara 240C hingga 260C. Penurunan nilai SST yang terjadi pada bulan ini menjadi indikasi awal terjadi upwelling. Pendeteksian marine heatwaves dilakukan pada tiga domain. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa telah terjadi marine heatwaves sebanyak kurang lebih 79 hingga 85 kali di Domain 1,2, dan 3 pada tahun 1982 – 2019. Marine heatwaves dengan intensitas tertinggi di selatan Jawa terjadi pada tahun 1998 dan 2010 dengan nilai mencapai sekitar 40C. Kedua tahun ini dipengaruhi oleh IOD negatif. Selain kedua tahun tersebut, terdapat tahun 2016 dengan durasi terlama kejadian marine heatwaves yaitu mencapai 200 hari, hal ini dikarenakan adanya peristiwa El Nino kuat bersamaan dengan melemahnya angin muson barat dan dilanjutkan dengan kejadian IOD negatif. Marine heatwaves menyebabkan nilai SST saat terjadi upwelling meningkat sebesar 3,9% hingga 16,7% dan juga menurunkan nilai indeks upwelling sebesar 16,7% hingga 25% dibanding kondisi normal.