digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elang Satria Zulfikar
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Elang Satria Zulfikar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Di Indonesia, jumlah kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi hingga tanggal 5 Januari 2022 adalah sebanyak 4.264.136 juta kasus dengan angka kematian setinggi 144.109 ribu kasus [1]. Melihat angka penularan COVID-19 yang kian meningkat, sudah seharusnya perhatian lebih diarahkan kepada upaya pencarian metode dalam menghambat proses penyebaran wabah COVID-19, salah satunya dengan memfasilitasi seluruh instansi kesehatan di Indonesia dengan sistem pengkondisian udara (HVAC) yang mampu mengurangi penyebaran COVID-19 di dalam ruangan. Peran sistem pengkondisian udara pada fasilitas kesehatan, antara lain: memasok udara segar, menyaring udara, menjaga tekanan ruangan agar udara dapat mengalir dari tempat yang lebih bersih ke tempat yang lebih kotor, dan mengkondisikan ruangan agar memiliki temperatur dan kelembaban yang diinginkan. Proses perancangan sistem pengkondisian udara Puskesmas Tangerang Selatan memiliki dua tahapan utama dalam pengerjaannya, yakni tahap evaluasi dan tahap perancangan ulang. Tahap evaluasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi serta membandingkan kondisi lapangan terhadap persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan negara mapun rekomendasi yang telah diajukan oleh standar internasional di bidang tata udara. Tahap kedua, yakni tahap perancangan ulang, dilakukan dengan cara melakukan survei bangunan, diikuti dengan melakukan simulasi dan kalkulasi beban pendinginan, lalu menentukan spesifikasi masing-masing komponen sistem tata udara agar sesuai dengan hasil simulasi dan kalkulasi beserta peraturan yang berlaku, dan diakhiri dengan membuat gambar dua dan tiga dimensi untuk setiap zona, dan satu bangunan penuh.