Injeksi air bersalinitas rendah atau Low Salinity Water Injection (LSWI) merupakan salah satu metode alternatif yang dalam 2 dekade terakhir ini dinilai cukup menjanjikan sebagai aplikasi enhanced oil recovery (EOR), metode LSWI ini juga memiliki kelebihan dari sisi implementasinya yang lebih sederhana, berbiaya rendah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode EOR lain. Potensi penambahan peningkatan perolehan minyak menggunakan metode LSWI ini dilaporkan dapat mencapai hingga 5-22% dari OOIP baik dari hasil uji laboratorium dan hasil tes di lapangan. Saat ini telah dilakukan berbagai macam studi dan diketahui ada 13 mekanisme yang diusulkan sebagai mekanisme utama dibalik LSWI, tetapi pada kasus reservoir batupasir, diketahui bahwa efek LSWI dirasakan berdasarkan pada perubahan sifat kebasahan batuan yang mulai-mula memiliki sifat kebahasan oil-wet atau mix-wet menjadi bersifat water-wet karena adanya proses pelepasan minyak dari permukaan mineral lempung. kehadiran mineral lempung perlu dimodelkan secara komprehensif dikarenakan sangat erat hubungannya dan merupakan kunci utama untuk memperkirakan respon dari reservoir selama proses LSWI berlangsung. Sehingga, pada penelitian ini dilakukan optimisasi pendekatan model mekanis dari implementasi LSWI di dalam reservoir dengan mempertimbangkan kehadiran mineral lempung yang akan direpresentasikan dalam bentuk pemodelan dan simulasi reservoir dengan menggunakan data-data geologi dan reservoir dari Stuktur BX di Lapangan T-S, Sumatera Selatan. Hasil dari studi, diketahui efek dari distribusi dispersi mineral lempung memiliki pengaruh yang sangat dominan di dalam menurunkan kualitas properti batuan reservoir dibandingkan distrubsi laminar dan struktural, selain daripada itu, LSWb (1,800 ppm) yang merupakan 10 kali pengenceran dari HSW adalah skenario laju injeksi paling baik dengan penambahan RF sebesar 4.37 % dari HSW, implementasi dari model heterogen Qv juga memberikan dampak pada perolehan minyak dibanding model homogen Qv, diketahui terdapat perbedaan rentang margin RF sebesar 1.41 – 2.91 %.