Latar belakang dan tujuan: COVID-19 merupakan salah satu penyakit saluran
pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. Meskipun saat ini
vaksin COVID-19 telah tersedia, masih terdapat individu yang telah divaksin
terpapar COVID-19. Selain itu, penanganan COVID-19 masih menggunakan
analog nukleosida dan inhibitor protease yang umumnya digunakan pada terapi
HIV. Namun, seiring dengan penggunaannya, obat-obat ini memberikan efek
samping yang serius. Oleh karena itu, upaya penemuan agen anti COVID-19 yang
lebih aman dan efektif perlu dilakukan. Kariofilen dan eukaliptol merupakan
senyawa bahan alam yang telah banyak diteliti dan diketahui memiliki banyak
aktivitas farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan evaluasi
potensi anti COVID-19 kariofilen dan eukaliptol dengan memahami interaksi
molekulernya dengan berbagai protein yang berperan penting dalam siklus infeksi
SARS-CoV-2. Metode: Isolasi kariofilen dilakukan dengan menggunakan metode
kromatografi kolom silika terimpregnasi perak nitrat 20% dengan fase gerak nheksana-etil asetat (8:2). Isolasi eukaliptol dilakukan dengan metode kromatografi
kolom dua langkah dengan sistem pertama menggunakan n-heksana-etil asetat (8:2)
dan sistem kedua menggunakan n-heksana-etil asetat (9,5:0,5). Evaluasi potensi
anti COVID-19 kariofilen dan eukaliptol dilakukan secara in silico menggunakan
penambatan molekuler terhadap protein ACE-2, TMPRSS2, SARS-CoV-2 Mpro,
SARS-CoV-2 Plpro, dan SARS-CoV-2 macrodomain. Penambatan molekuler
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Autodock 4.2 dibantu dengan
perangkat lunak Autodock Tools. Preparasi protein dan visualisasi hasil dilakukan
menggunakan perangkat lunak Biovia Discovery Studio. Hasil: Isolasi kariofilen
menggunakan teknik kromatografi kolom dengan fase gerak n-heksana-aseton (7:3)
menghasilkan kariofilen dengan kemurnian 79% dengan kontaminasi isomerisomernya yaitu humulena dan kariofilen oksida. Pemurnian kariofilen dengan
teknik kromatografi kolom silika terimpregnasi perak nitrat 20% dapat memisahkan
isomer humulen dan kariofilen oksida menghasilkan kariofilen dengan kemurnian
98%. Sedangkan isolasi eukaliptol dengan metode kromatografi kolom dua langkah
menghasilkan eukaliptol dengan kemurnian 94%. Studi penambatan molekuler
menunjukkan bahwa kariofilen memiliki afinitas yang baik terhadap protein SARS-
CoV-2 papain-like protease dengan nilai energi bebas ikatan dan konstanta inhibisi
berturut-turut -7,22 kkal/mol dan 5,07 µM. Sedangkan eukaliptol memiliki afinitas
yang kurang baik terhadap protein target. Kesimpulan: Teknik kromatografi kolom
silica terimpregnasi perak nitrat 20% dapat memisahkan kariofilen dari isomer
humulen dan kariofilen oksida dengan kemurnian 98%. Teknik kromatografi kolom
dua langkah dapat digunakan untuk isolasi eukaliptol dengan kemurnian 94%.
Kariofilen berpotensi dikembangkan sebagain inhibitor SARS-CoV-2 papain-like
protease.