digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MALINDA SYIFA YUSHARANI.pdf)u
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kandungan zat warna dalam limbah tekstil memberikan dampak terhadap lingkungan khususnya biota air di sungai sebagai tempat pembuangan akhir limbah. Pengolahan limbah zat warna dapat dilakukan dengan proses adsorpsi, namun keterbatasan biaya akibat harga adsorben yang mahal. Salah satu bahan baku adsorben potensial yang dapat digunakan adalah mikroalga. Penelitian ini menjelaskan proses pemanfaatan mikroalga dalam bentuk amobil sebagai adsorben untuk penyisihan Reactive Blue 4 (RB4) dan Reactive Red 120 (RR120). Alga yang digunakan berupa alga blooming dari IPAL Bojongsoang yang dilakukan proses immobilisasi menggunakan silika. Adsorben diuji menggunakan FTIR, pH pzc, BET dan SEM-EDS. Proses adsorpsi dilakukan dalam sistem batch (variasi pelakuan awal, pH larutan, massa adsorben dan waktu kontak ) dan kolom (variasi konsentrasi awal). Parameter yang diukur yaitu efisiensi penyisihan, model isoterm (Langmuir/Freundlich), kinetika reaksi (orde satu semu/orde dua semu) dan model kurva breakthough. Hasil sistem batch menunjukkan kondisi adsorpsi terbaik terjadi saat mikroalga-NaOH dengan kondisi larutan pada pH 2 selama 4 jam menggunakan massa adsorben RB4 = 2,5 gram dan RR120=2 gram. Efisiensi penyisihan zat warna RB4 dan RR120 mencapai 98,58% dan 98,56%. Model isoterm cenderung mengikuti isoterm Langmuir dengan kinetika reaksi orde dua semu. Hasil sistem kolom menunjukkan adanya kenaikan konsentrasi awal memberikan waktu breakthough yang lebih cepat dan kurva breakthrough paling sesuai dijelaskan menggunakan model Thomas dan Yoon-Nelson. Hasil adsorpsi RB4 dan RR120 menggunakan mikroalga amobil memberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan karbon aktif dalam kondisi yang serupa.