digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ariq Naufal Trisarjono
PUBLIC Alice Diniarti

Ekosistem terumbu karang menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi dan menyediakan berbagai jasa ekosistem, tetapi ancaman lokal dan global telah menyebabkan degradasi ekosistem ini sehingga upaya restorasi perlu dilakukan. Program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Pantai Mengiat Nusa Dua, Bali, menggunakan struktur terumbu karang buatan Reef Stars untuk upaya restorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan luas klaster Reef Stars dengan kekayaan spesies ikan karang dan menganalisis keterkaitan dikotomi single large or several small (SLOSS) dalam menentukan kekayaan spesies. Pengambilan data jumlah individu dan spesies ikan karang menggunakan metode UVC stationary point count di 30 klaster Reef Stars (2,36–99,42 m2) selama empat periode (5 menit/periode). Pada periode pertama, dilakukan pencatatan spesies saja, sedangkan pencatatan jumlah individu dilakukan pada periode selanjutnya. Model hubungan antara luas dan jumlah spesies (species-area relationship/SAR) dicocokkan terhadap data untuk menentukan model terbaik berdasarkan nilai AICc. Hasil menunjukkan bahwa model Kobayashi, logarithmic, dan power dapat menggambarkan SAR paling baik dalam penelitian ini secara berurutan. Model averaging yang dilakukan berdasarkan tiga model tersebut menghasilkan model dengan kemampuan ekstrapolasi yang lebih akurat. Rata-rata total kekayaan spesies sesungguhnya (54,3 spesies) dari 30 klaster dengan luas total 540,21 m2 jauh lebih tinggi daripada kekayaan spesies hasil ekstrapolasi (35,5 spesies) ke luas yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa konfigurasi 30 klaster Reef Stars kecil seperti pada area penelitian mampu mendukung kekayaan spesies yang lebih tinggi daripada jika hanya satu klaster Reef Stars besar dengan total luas yang sama.