Transisi energi sedang digalakkan untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi
saat ini. Salah satu usaha pendukung transisi ini adalah dengan meningkatkan
penggunaan energi secara efisien. HVAC sebagai konsumen energi terbesar (60%
dari beban listrik gedung) adalah salah satu objek yang dapat diefisiensikan
penggunaan listriknya. Di samping itu, HVAC juga dibutuhkan dalam memberi
kenyamanan termal bagi pengguna bangunan, dengan salah satu manfaatnya
adalah kontribusi pada produktivitas manusia. Perancangan ini ingin mewujudkan
kedua hal tersebut, transisi energi dan kenyamanan termal. Pada perancangan ini
diajukan suatu perancangan konsep sistem kendali dari HVAC yang adaptif
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sensasi termal pada bangunan. Dalam
mewujudkan perancangan, perancangan ini membuat suatu model yang terdiri
dari elemen bangunan, lingkungan, penjadwalan, dan kerja HVAC serta
kelistrikan. Pemodelan menggunakan eQUEST dan diteruskan dengan pemodelan
sistem kendali pada MATLAB. Sistem kendali pada MATLAB
mengimplementasikan logika fuzzy yang disebut sesuai dengan karakter sensasi
termal yang tidak memiliki batasan yang jelas. Kendali fuzzy menggunakan
informasi konsumsi energi dan parameter kenyamanan awal untuk memberikan
hasil setpoint yang lebih sesuai dengan kondisi bangunan saat itu. Kendali fuzzy
dibuat dengan beberapa pengaturan ulang sebelum didapatkan objektif yang
diinginkan secara sempurna. Perancangan ini membuahkan kendali HVAC yang
dapat memberikan kinerja sesuai dengan kebutuhan kenyamanan dari bangunan
dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi hingga bangunan setara dengan
bangunan hemat energi.