Keterlambatan bagasi yang terjadi karena adanya jeda waktu antara terjadinya
kesalahan penanganan bagasi dengan diketahuinya kesalahan tersebut dapat
menyebabkan kerugian bagi pihak maskapai dan pemilik bagasi. Karena itu,
diperlukan sistem pelacakan lokasi bagasi yang dilengkapi dengan pemberitahuan
jika terjadi kesalahan. Sistem pelacakan ini membutuhkan subsistem akuisisi data
berupa perangkat pelacak yang dapat memberikan informasi keberadaan bagasi
relatif terhadap tahap-tahap pergerakan bagasi selama perjalanan penerbangan.
Subsistem menggunakan penanda RFID yang dipasangkan pada setiap bagasi untuk
melakukan pelacakan dan identifikasi. Penanda tersebut akan dibaca oleh perangkat
pembaca yang diletakkan pada masing-masing tahap pada jalur pergerakan bagasi.
Perangkat akan mengirimkan hasil pembacaan ke Subsistem Pusat Data yang akan
menyimpan dan mengolah informasi pelacakan lebih lanjut. Subsistem Akuisisi
Data menggunakan protokol EPC Gen2 untuk melakukan pembacaan penanda
RFID. Pengiriman informasi pembacaan berupa ID penanda, lokasi pembacaan,
dan waktu pembacaan menggunakan metode publish dengan protokol MQTT. Hasil
pengujian yang telah dilakukan menunjukkan subsistem yang telah
diimplementasikan dapat melakukan pembacaan penanda RFID secara manual
sesuai perintah baggage handler maupun secara otomatis menggunakan fitur timer
interrupt. Hasil pengujian juga menunjukkan pembacaan dapat dikirimkan melalui
internet dengan koneksi WiFi pada jangkauan perangkat.