digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keterlambatan bagasi yang terjadi karena adanya jeda waktu antara terjadinya kesalahan penanganan bagasi dengan diketahuinya kesalahan tersebut dapat menyebabkan kerugian bagi pihak maskapai dan pemilik bagasi. Karena itu, diperlukan sistem pelacakan lokasi bagasi yang dilengkapi dengan pemberitahuan jika terjadi kesalahan. Sistem pelacakan ini membutuhkan subsistem akuisisi data berupa perangkat pelacak yang dapat memberikan informasi keberadaan bagasi relatif terhadap tahap-tahap pergerakan bagasi selama perjalanan penerbangan. Subsistem menggunakan penanda RFID yang dipasangkan pada setiap bagasi untuk melakukan pelacakan dan identifikasi. Penanda tersebut akan dibaca oleh perangkat pembaca yang diletakkan pada masing-masing tahap pada jalur pergerakan bagasi. Perangkat akan mengirimkan hasil pembacaan ke Subsistem Pusat Data yang akan menyimpan dan mengolah informasi pelacakan lebih lanjut. Subsistem Akuisisi Data menggunakan protokol EPC Gen2 untuk melakukan pembacaan penanda RFID. Pengiriman informasi pembacaan berupa ID penanda, lokasi pembacaan, dan waktu pembacaan menggunakan metode publish dengan protokol MQTT. Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan subsistem yang telah diimplementasikan dapat melakukan pembacaan penanda RFID secara manual sesuai perintah baggage handler maupun secara otomatis menggunakan fitur timer interrupt. Hasil pengujian juga menunjukkan pembacaan dapat dikirimkan melalui internet dengan koneksi WiFi pada jangkauan perangkat.