Perkembangan ilmu pengetahuan ketenagalistrikan terus berkembang
setiap waktu. Pengembangan ini selalu diikuti dengan regulasi pemerintah dan
tututan dari global. Salah satunya adalah penetrasi energi terbarukan pada
perusahaan. Penambahan energi terbarukan yang paling efisien diterapkan
adalah PLTS yang mengisi pasokan kebutuhan energi harian. Penetrasi PLTS
memerlukan pengujian kelayakan dari sisi aliran daya, kestabilan dan ekonomi.
Hal ini disebabkan sifat PLTS yang masih intermiten dan adanya kemungkinan
gangguan pada sistem. Di sisi lain motor yang bekerja harus terus bekerja sesuai
pola operasi dan tidak merasakan gangguan akibat penambahan PLTS. Pada
tugas akhir ini, dilakukan ekstensi PLTS di PT. Badak NGL Bontang,
Kalimantan Timur. PLTS yang sudah ada menghasikan 4 MWp. Pada tugas
akhir ini penulis menambahkan ekstensi 2 MWp PLTS untuk menambah daya
akibat pengurangan operasi generator. PLTS terkoneksi dengan grid dan tidak
memiliki baterai. Kedepannya hanya ada 2 dari 8 kereta yang akan bekerja.
Akan ada pengurangan beban dari sebelumnya dan penambahan daya dari
PLTS ekstensi. Perubahan pola operasi, memunginkan terjadinya perubahan
aliran daya , kestabilan sistem dan keekonomian operasi. Sehingga perlu
ditentukan jumlah generasi generator yang optimal pada setiap jenis pola
operasi kereta.Terdapat 5 generator dengan total kapasitas 62,5 MW. Kumpulan
motor untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi disebut sebagai
kereta industri. Variasi penggunaan kereta dilakukan dengan variasi 2 kereta
(51 MW), 1 kereta (41 MW) dan 2+1 kereta (switching) (52MW) . Setiap variasi
pembebanan kereta, digunakan untuk menentukan pola operasi yang optimal.
Pola yang optimal ditentukan dari nilai tegangan dan frekuensi pada batas aman
saat kondisi normal dan terjadi gangguan. Sehingga didapatkan pola operasi
untuk masing masing variasi pembebanan kereta.