digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Muhammad Satria Akbar Abbas
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Sangun Laundry belum dapat sepenuhnya memakai kapasitas operasinya. Sementara itu, pangsa pasar di Area Perumahan Delatinos, Serpong, Tangerang Selatan belum sepenuhnya terlayani. Diperlukan sebuah strategi bisnis baru, yang membuat Sangun Laundry dapat mengambil porsi lebih besar dari pasar jasa binatu dengan kapasitas operasi sekarang. Pendekatan untuk menyelesaikan masalah di atas adalah dengan analisis lingkungan bisnis sebelum merancang sebuah bisnis strategi baru. Lingkungan eksternal dianalisis dengan Kerangka PESTEL, Lima Dorongan Porter, Analisis Kluster, dan Analisis Pesaing. Lingkungan internal dipelajari menggunakan Analisis Rantai Nilai, Kanvas Model Bisnis, Analisis VRIO, dan analisis kinerja. Data analisis diperoleh dengan wawancara kualitatif dengan pemilik binatu dan para pelanggan, survei kuantitatif dengan calon pelanggan, serta kajian pustaka. Kedua analisis lingkungan digabungkan dalam analisis SWOT sebagai dasar formulasi strategi yang akan memakai Strategi Umum Porter dan Strategi Diamond, dan kanvas model bisnis baru. Hasil studi menunjukkan keunggulan operasional dari Sangun Laundry dan kebutuhan memperbaiki customer service. Sangun Laundry maju dalam efisiensi biaya dan reputasi kualitas berkat karyawan yang jujur, pusat operasi, kendaraan operasional dan bahan kimia. Di sisi lain, kapasitas operasional yang belum terpakai maksimal, branding lemah, dan catatan keuangan manual menghambat kemajuan bisnis. Lemahnya daya tawar pembeli, naiknya daya beli, dan naiknya kesadaran kesehatan akan meningkatkan permintaan di masa depan, walaupun terancam oleh persaingan ketat, ketidaktaatan protokol kesehatan, kemajuan teknologi peralatan binatu, keabaian soal lingkungan, dan masalah kualitas. Sangun Laundry perlu melaksanakan strategi diferensiasi dengan menyediakan layanan antar jemput dan customer service serta menargetkan segmen pelanggan karyawan umur 36-55 tahun. Seorang pegawai customer service baru yang akan memakai mitra CRM dibutuhkan sebagai vehicle. Customer service menjadi aktivitas kunci yang memperkuat persepsi brand dan keinginan rekomendasi.