digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Pertamina EP Cepu (PEPC) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan hulu di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) minyak dan gas di Blok Cepu yang meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Provinsi Jawa Timur dan di Kabupaten Blora di Provinsi Jawa Tengah. Para pemangku kepentingan PEPC ingin mengetahui dan memutuskan kualitas proyek pemboran pengembangan JTB-Oil berdasarkan permasalahan operasi pemboran di sumur JAM-06. Masalah kelebihan tarikan pada saat run-in hole dan pull out hole, pack off, pipa bor dan casing duduk, serta sidetrack dengan whipstock yang terdapat pada sumur JAM-6 mengakibatkan tambahan ruang lingkup pekerjaan, waktu dan biaya. Akar penyebabnya adalah proses kualitas data bawah permukaan yang tidak tepat dan perlu peningkatan kompetensi dan keterampilan. Proyek pemboran pengembangan JTB-Oil mengusulkan untuk menghindari kemiringan formasi maka ada tiga alternatif untuk menghindari kemiringan formasi, (1) pemboran dua sumur melalui wellpad eksisting; (2) pemboran dua sumur melalui wellpad baru; (3) bor satu sumur – satu wellpad. Setiap alternatif memiliki karakteristik unik yang menarik perbedaan antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kualitas proyek pemboran dengan pengambilan keputusan yang multi kriteria dan multi partisipan. Alternatif proyek pemboran pengembangan JTB-Oil dan kriterianya dihasilkan berdasarkan Value Focused Thinking. Menggabungkan Simple Multiple Attributes Rating Technique (SMART) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan kualitas proyek pengeboran. Proses AHP termasuk membuat hierarki keputusan dan melakukan perbandingan berpasangan. Proses SMART termasuk membuat keputusan ketentuan dan melakukan analisis sensitivitas. Dalam penelitian ini diperoleh kriteria GFD dengan pemangku kepentingan yang menghasilkan 4 kriteria yaitu Scope, Time, Cost, dan Risk. Untuk mencapai tujuan dari proyek pemboran JTB-Oil Development (pada ruang lingkup, waktu, dan biaya), hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap inisiasi proyek pemboran adalah mempersiapkan anggota tim inti yang terdiri dari pemboran, sub-permukaan, tanah. peraturan hukum; mengidentifikasi asumsi dan risiko; berbagi pelajaran inisiasi kualitas yang diperoleh dari manajemen dan operasi pengeboran sumur JAM-06, dan secara resmi berkomitmen pada proyek pengeboran Pengembangan Minyak JTB yang disewa. Perencanaan kualitas proyek pemboran JTB-Oil Development harus mempertimbangkan rincian ruang lingkup atau spesifikasi dan mengacu pada empat pilar manajemen kualitas proyek: kepuasan pelanggan, peningkatan proses, manajemen berbasis fakta, dan kinerja yang diberdayakan. Rencana pelaksanaan kualitas proyek pemboran dengan lebih detail pada tahapan proyek pemboran, inisiasi kualitas proyek pemboran dan perencanaan kualitas proyek pemboran.