digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 1 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 2 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 3 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 4 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 5 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 6 Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

PUSTAKA Lusi Lusiani
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira


Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang telah melaksanakan beberapa program sertifikasi tanah baik atas permintaan dari masyarakat dan program dari pemerintah. Selain itu, Kabupaten Bandung memiliki posisi yang strategis karena merupakan pintu lalu lintas wilayah dan berada di tengah-tengah wilayah kawasan pembangunan strategis Kota Bandung–Kota Cimahi–Kabupaten Bandung Barat. Hal ini membuat kondisi Kabupaten Bandung menjadi dinamis, dan kondisi ini tentunya memengaruhi masyarakat terutama tanah. Penelitian ini dilakukan karena adanya terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bandung seperti persentase nilai tanah yang masih rendah, ketimpangan nilai tanah, rendahnya penguasaan tanah dan kepastian luas tanah, rendahnya indeks keamanan tanah, serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sertifikasi tanah. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh sertifikasi tanah, dan luas tanah terhadap nilai tanah di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan analisis autokorelasi spasial terkait persebaran pola spasial nilai tanah, dan analisis uji Wilcoxon terkait perbandingan nilai tanah antar tahun, serta analisis regresi data panel merupakan gabungan data time series dan data cross section untuk melihat sejauh mana pengaruh sertifikasi tanah, dan luas tanah terhadap nilai tanah dengan variabel independen adalah sertifikasi tanah, dan luas tanah, dan variabel dependen adalah nilai tanah pada 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung dari tahun 2015- 2016, dan 2018-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial bersifat positif dengan pola sebaran cenderung berkelompok (clustered). Hasil uji Wilcoxon terdapat perbedaan nilai tanah antar tahun dengan menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata nilai tanah dengan kenaikan signifikan, kecuali tahun 2019-2020 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai tanah dengan menunjukkan penurunan nilai tanah dengan penurunan yang tidak signifikan. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa variabel sertifikasi tanah berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai tanah dan luas tanah tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai tanah. Hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya sertifikasi tanah terhadap nilai tanah mengutamakan daerah-daerah yang akan dikembangkan, serta rawan konflik dan sengketa tanah misalnya dengan memprioritaskan kegiatan sertifikasi tanah dan zona nilai tanah pada daerah-daerah yang mulai berkembang (tersentuh pembangunan) dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat.