digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Febby Angelina Edi Srigati
PUBLIC Irwan Sofiyan

Jakarta, selaku Ibu Kota Indonesia, terus melakukan pembangunan kota yang menyebabkan ruang terbuka hijau semakin sempit sehingga memberikan dampak pada terganggunya keseimbangan ekosistem. Ekosistem mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK) merupakan hutan kota yang berperan penting dalam menyimpan karbon dan menyerap polutan di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan karbon dan serapan polutan oleh hutan kota mangrove di TWAAK, Jakarta Utara. Penelitian dilakukan dengan pengambilan plot secara purposive sampling berdasarkan kriteria tutupan kanopi rapat, sedang, dan jarang yang dianalisis menggunakan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Jumlah plot yang diambil sebanyak 30 plot yang terdiri dari 12 plot jarang, 11 plot sedang, dan 7 plot rapat. Persamaan alometrik digunakan untuk perhitungan simpanan karbon, sedangkan penyerapan polutan diperhitungkan menggunakan software i-Tree Eco. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi karbon tersimpan pada hutan kota mangrove TWAAK sebesar 6.356,32 ton (111,59 ton/ha) dengan rincian simpanan karbon pada kerapatan rapat sebesar 2.289,07 ton (172,37 ton/ha), kerapatan sedang sebesar 2.511,60 ton (120,23 ton/ha), dan kerapatan jarang sebesar 1.555,65 ton (68,26 ton/ha). Estimasi polutan yang dapat diserap oleh hutan kota mangrove TWAAK sebesar 11,3 metrik ton/tahun dengan rincian serapan polutan pada kerapatan rapat sebesar 6,50 metrik ton/tahun, kerapatan sedang sebesar 3,45 metrik ton/tahun, dan kerapatan jarang sebesar 1,34 metrik ton/tahun.