Cincin Api Pasifik merupakan wilayah yang menjadi pertemuan tiga lempeng tektonik dunia
seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Indonesia
merupakan negara yang termasuk didalamnya sehingga Indonesia sering terkena Kejadian
Bencana Alam yang tidak dapat diprediksi terjadinya. Sehingga, jika terjadi suatu Kejadian
Bencana Alam yang menyebabkan korban jiwa yang besar maka Perusahaan Asuransi perlu
mempersiapkan besar dana yang cukup besar untuk membayarkan klaim yang akan diajukan.
Dalam praktiknya, perusahaan asuransi melakukan perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan
Reasuransi dalam mengatasi jumlah klaim yang besar dalam suatu waktu periode. Dalam
Tugas Akhir ini, Kontrak Reasuransi yang akan dibahas merupakan Catastrophe Excess of
Loss (Cat XL). Dalam memodelkan penentuan premi kontrak reasuransi tersebut, dibutuhkan
beberapa tahapan yaitu menentukan Kejadian Bencana Alam yang dapat dikategorikan
sebagai kejadian Katastropik dengan menggunakan metode Peaks Over Threshold
berdasarkan banyak orang meninggal. Selanjutnya, banyak orang meninggal setiap kejadian
bencana alam yang dikategorikan sebagai Kejadian Katastropik berdistribusi Discrete
Generalized Pareto Distribution. Banyak Kejadian Katastropik yang terjadi dalam suatu periode diasumsikan berdistribusi Poisson dengan prior distribusi Eksponensial. Tidak
semua orang yang meninggal memiliki asuransi jiwa, sehingga banyak orang meninggal yang
dapat mengajukan klaim diasumsikan berdistribusi Beta-Binomial dan besar klaim yang
diajukan setiap orang diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Berdasarkan asumsi tersebut,
total besar klaim yang ditanggung oleh perusahaan reasuransi dapat ditentukan. Pada Tugas
Akhir ini, akan digunakan data bencana alam di Indonesia yang meliputi banyak orang
meninggal,waktu terjadinya dan lokasi dari tahun 1900 hingga tahun 2021. Penentuan premi
reasuransi kontrak reasuransi Cat XL ditentukan melalui simulasi Monte Carlo dan
menggunakan ukuran risiko Expected Value Principle, Standard Deviation Principle dan
Tail-Value-at-Risk.