digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

LUKY PRASETYA DARMAN.pdf?
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pemerintah Republik Indonesia melalui Program Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) mulai Januari 2013. Salah satu permasalahan kualitas perairan sungai dan laut akibat pembangunan tanggul laut ini adalah tingginya pencemaran BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang pada akhirnya dapat menurunkan DO (Dissolved Oxygen). Ketika perairan masih terbuka (tanpa tanggul laut), zat pencemar dari air sungai akan diencerkan oleh air dari laut. Sebaliknya, ketika perairan menjadi tertutup maka konsentrasi zat pencemar akan terakumulasi. Adanya gap/rongga untuk keluar masuknya air dalam desain merupakan solusi yang perlu dikaji apakah cukup untuk mendegradasi pencemar dari muara sungai. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi konsentrasi pencemar dari Sungai Ciliwung dengan adanya pembangunan tanggul laut Jakarta. Konsentrasi pencemaran di sungai dianalisis menggunakan software QUAL2Kw yang kemudian hasilnya akan menjadi masukkan untuk analisis di laut menggunakan software MIKE 21.Hasil dari penelitian ini menyatakan konsentrasi BOD di Sungai Ciliwung berkisar 9.94 – 18.99 mg/L dan 30 – 48 mg/l untuk COD. Hasil simulasi arus menujukkan terdapat penurunan 0.00731 m/s di dalam tanggul laut. Terjadi kenaikan konsentrasi BOD dan COD secara signifikan dengan adanya pembangunan tanggul laut Jakarta yaitu sebesar 128%, 316%, dan 666% untuk konsentrasi BOD dengan skenario tanpa tanggul yaitu 1.931 mg/L, 0.327 mg/L, dan 0.073 mg/L menjadi 4.415 mg/L, 1.363 mg/L dan 0.561 mg/L dan kenaikan konsentrasi COD sebesar 33%, 41% dan 48% dengan nilai 21.253 mg/L, 18.181 mg/L dan 17.203 mg/L.menjadi 28.334 mg/L, 25.731 mg/L dan 25.565 mg/L.