digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK IRA PUJI RAHAYU
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Penyakit Coronavirus (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS-CoV-2) telah menjadi pandemi yang meluas secara global sejak pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan pada Desember 2019. Seiring waktu, berbagai jenis varian virus SARS-CoV-2 telah muncul akibat mutasi virus yang menyebabkan perubahan karakteristik virus, seperti seberapa cepat penularan infeksinya dan tingkat keparahan penyakit. Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai model matematika penyebaran COVID-19 dengan memperhatikan dua kondisi. Pertama adalah model wild-type saat varian virus belum muncul atau hanya virus asli yang menyebar di suatu populasi. Sedangkan yang kedua adalah model mutan-type saat terdapat strain mutan yang menyebar di suatu populasi bersama virus asli. Kemudian akan dilihat pengaruh intervensi non-farmasi terhadap penyebaran COVID-19 sebagai upaya pengendalian penyebaran infeksi. Berdasarkan hasil numerik, diperoleh bahwa penyebaran COVID-19 menjadi lebih tinggi akibat adanya strain mutan yang lebih menular atau tingkat transmisinya lebih tinggi. Namun, adanya intervensi non-farmasi dapat menekan laju penyebaran COVID-19 tersebut. Selain itu, akan dilakukan juga estimasi parameter model berdasarkan data kasus COVID-19 di Indonesia menggunakan kasus varian Delta dan Omicron sebagai studi kasus.