digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1 Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3 Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4 Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Lampiran Zhevina Navrazzilova
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Lokasi Provinsi DKI Jakarta yang strategis di Kepulauan Indonesia, serta adanya Ibu Kota Negara, membuat Jakarta merupakan pusat dari hampir seluruh kegiatan pemerintahan, pengembangan teknologi, dan industri lainnya. Akan tetapi, Jakarta sendiri merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 yakni sebesar 16882 jiwa/m2 dan dengan kategori Indeks Pembangunan Manusia sangat tinggi, sehingga Jakarta berkembang begitu pesat. Berkembangnya Jakarta juga diiringi dengan dampak negatif yakni minimnya lahan terbuka hijau, penggunaan air tanah yang tinggi, dan beban bangunan. Seiring dengan waktu dan berkembangnya Jakarta, dampak negatif tersebut membuat isu banjir di Jakarta sudah tidak asing lagi, baik itu banjir air maupun banjir rob di daerah pesisir, tentunya isu ini perlu ditindak lanjuti agar tidak mengganggu aktivitas yang ada di DKI Jakarta mengingat Jakarta merupakan pusat dari pemerintahan. Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran area banjir di Jakarta dengan menggunakan data perubahan tutupan lahan pada tahun 2014 dan 2021, digital elevation model (DEM) yang didapatkan dari data Lidar serta DEMNAS, data penurunan muka tanah, dan sebaran area banjir di Jakarta dengan menggunakan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Analisis hubungan dengan menggunakan metode analisis overlay dihasilkan 50% area DKI Jakarta yang banjir dipengaruhi oleh perubahan tutupan lahan, 50,9% area DKI Jakarta yang banjir dipengaruhi oleh penurunan muka tanah, dan 78,78% area DKI Jakarta yang banjir dipengaruhi oleh kelerengan. Sedangkan analisis menggunakan regresi linier didapatkan bahwa residu dari hasil regresi linier tidak terdistribusi secara normal, sehingga data yang digunakan pada penelitian ini tidak dapat dianalisis menggunakan regresi linier.