digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PLTBg Pasir Mandoge adalah proyek pembangkit listrik tenaga biogas dari palm oil mill effluent (POME) yang merupakan limbah dari pengolahan kelapa sawit milik PTPN IV. PLTBg Pasir Mandoge memiliki kapasitas 2-megawatt (MW) berlokasi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, yang telah memulai commercial operating date (COD) pada Agustus 2021. Pembangkit ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT XYZ sebagai independent power producers (IPP) melalui skema build-operate-transfer (BOT) dengan nilai investasi sebesar IDR 45 miliar. Skema BOT membuat PT XYZ hanya memiliki waktu selama 10 tahun untuk mencapai titik impas dan memperoleh keuntungan sebelum seluruh aset serta hak kepemilikan diserahterimakan kepada PTPN IV. Penelitian bertujuan untuk membantu PT XYZ menilai kelayakan finansial dari PLTBg Pasir Mandoge pada skema BOT, mengetahui faktor yang paling sensitif dalam mempengaruhi kelayakan finansial dari proyek, dan rekomendasi upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kelayakan dari proyek tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan membuat financial model dari proyek untuk 10 tahun dan menggunakan empat pendekatan capital budgeting berbeda: net present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period (PBP), dan profitability index (PI) berdasarkan proyeksi free cash flow to the firm (FCFF) untuk mengukur kelayakan finansial dari proyek. Analisis sensitivitas dilakukan dengan melihat perubahan NPV akibat perubahan nilai dari variabel independen dengan asumsi ceteris paribus. Analisis rekomendasi dilakukan melalui simulasi untuk mencari kombinasi dari variabel independen yang menghasilkan NPV positif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan revenue model, struktur pengeluaran, dan struktur pemodalan saat ini, proyek PLTBg Pasir Mandoge selama masa periode kontrak PT XYZ tidak layak secara finansial karena tidak memenuhi syarat untuk dikatakan layak pada indikator NPV, IRR, PBP, dan PI. Terdapat lima faktor yang paling sensitif terhadap kelayakan dari proyek ini: power plant capacity factor (CF), electricity tariffs, total operating days, selling & general (SG&A) expenses, dan long-term debt interest rate. Berdasarkan beberapa simulasi, agar proyek bisa layak secara finansial PT XYZ harus meningkatkan power plant capacity factor (CF) dan total operating days, menurunkan selling & general (SG&A) expenses, dan restrukturisasi long-term debt secara bersamaan.