digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian di dunia dan merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia atau tingginya kadar glukosa darah karena terganggunya kerja insulin. Sejak dahulu obat herbal dari berbagai jenis tanaman sudah digunakan sebagai pencegahan, diagnosis, maupun pengobatan penyakit. Dua tanaman yang cukup banyak tersebar di Indonesia adalah jambu mawar (Syzygium jambos) dan pucuk merah (Syzygium myrtifolium). Jambu mawar memiliki manfaat dalam mengatasi konstipasi, dan memiliki aktivitas antidiabetes. Pucuk merah memiliki manfaat dalam mengatasi nyeri perut dan juga memiliki aktivitas antidiabetes. Penelitian mengenai aktivitas antidiabetes berupa pencegahan peningkatan kadar gula darah untuk kedua tanaman masih jarang dilakukan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antidiabetes berupa pencegahan peningkatan kadar glukosa darah menggunakan metode uji toleransi glukosa secara in vivo. Uji toleransi glukosa dilakukan dengan mempuasakan semua mencit kemudian diukur kadar glukosa darah awal. Kemudian semua kelompok diberikan sediaan uji dan dilanjutkan dengan pemberian maltosa. Kadar glukosa darah diukur setiap 30 menit setelah pemberian maltosa hingga menit ke-180. Pada penelitian ini didapatkan pada S. jambos dan S. myrtifolium terdeteksi senyawa golongan flavonoid, tanin, dan steroid/triterpenoid. Sedangkan saponin hanya terdeteksi pada S. jambos. Didapatkan pula kadar flavonoid total untuk S. myrtifolium lebih rendah daripada S. jambos. Pada KLT terlihat kedua ekstrak memiliki senyawa golongan flavonoid. Pada pengujian in vivo didapatkan kedua ekstrak tanaman dalam tiga dosis pemberian memiliki aktivitas antidiabetes berupa pencegahan peningkatan kadar glukosa darah.