digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi virus Covid-19 merupakan virus corona yang saat ini dihadapi oleh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020. Kedatangan vaksin membawa angin segar untuk mengembalikan kondisi normal. PT Bio Farma merupakan satusatunya BUMN di Indonesia yang diizinkan memproduksi dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Dalam mendistribusikan vaksin dari Bio Farma ke konsumen, rantai dingin sangat penting untuk menjaga kualitas vaksin, memastikan penggunaan produk yang efektif, dan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin. Selama pendistribusian vaksin Covid-19 dari awal Januari hingga Desember 2021, beberapa kasus ekskursi suhu telah dilaporkan secara resmi ke Bio Farma. Sebanyak 10 dari 7.800 pengiriman vaksin Covid-19 atau sekitar 0,128% dilaporkan ke Bio Farma mengalami kenaikan suhu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif terdiri dari dua jenis data (primer dan sekunder) yang meliputi observasi langsung di PT Bio Farma, wawancara, studi latar belakang, dan studi pustaka. Analisis bisnis dijelaskan dengan menggunakan DMAIC Six Sigma Framework, Analisis PESTLE, Resource-Based View (RBV), dan Root Cause Analysis (RCA). Berdasarkan kajian, penyebab utama penyebab ekskursi suhu adalah beban kerja pegawai yang tinggi, Bio Farma belum mengikuti standar terbaru dari WHO, dan perbedaan persepsi antar wilayah. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi, terdapat tiga alternatif solusi terbaik untuk mengurangi jumlah ekskursi suhu yaitu mengubah dry ice ke PCM, mengimplementasikan Internet of Things (IoT) dan mengimplementasikan solusi berbasis blockchain. Hasil studi kelayakan penggunaan PCM adalah anggaran pengadaan PCM lebih rendah dari risiko kerugian akibat ekskursi suhu. Pengajuan IoT terdiri dari smart container, smart vehicle, dan Bio Farma SmartApp. Blockchain yang digunakan untuk menyelesaikan masalah distribusi vaksin memiliki kerangka kerja yang terdiri dari enam lapisan. Solusi alternatif ini diharapkan dapat membantu Bio Farma menekan kejadian ekskursi suhu selama pendistribusian vaksin Covid-19. Proses bisnis yang akan diusulkan dibagi menjadi tiga fase. Implementasi solusi alternatif akan dilakukan sesuai dengan metode PDCA.