Siprofloksasin merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon yang digunakan secara luas untuk
beragam infeksi bakteri. Studi terkait pengembangan derivatisasi dan pembentukan senyawa
kombinasi dalam rangka memperoleh senyawa dengan aktivitas yang lebih baik dibandingkan obat
induknya, termasuk siprofloksasin, telah terdokumentasi dengan baik. Pada penelitian ini,
dilakukan pembentukan senyawa kombinasi siprofloksasin dengan asam salisilat (CB-Sal) pada rasio
molar 1:1 dan 1:2 melalui metode solvent evaporation. Kemudian, dilakukan karakterisasi padatan
untuk mengonfirmasi pembentukan senyawa kombinasi menggunakan mikroskop, elektrotermal,
Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan
Powder X-Ray Diffraction (PXRD). Data menunjukkan bahwa kedua senyawa kombinasi tersebut
masing-masing berbentuk garam. Selanjutnya, kedua garam tersebut terbukti dapat meningkatkan
aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang diuji melalui
penetapan nilai KHM dengan metode mikrodilusi dan penetapan nilai KBM. Dari hasil pengujian,
diperoleh adanya peningkatan aktivitas antibakteri CB-Sal 1:1 dan 1:2 dalam medium dapar pH 6,8
dan 7,4 sebesar ?8-16x terhadap E. coli ketika dibandingkan dengan siprofloksasin base. Terhadap
S. aureus, terjadi pula peningkatan aktivitas antibakteri CB-Sal 1:1 sebanyak 2x lipat pada medium
dapar pH 6,8. Selain itu, berdasarkan rasio KBM/KHM, garam CB-Sal yang diperoleh diprediksi
memiliki profil aktivitas bakterisidal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan
garam siprofloksasin-salisilat dapat meningkatkan aktivitas antibiotik asalnya sehingga dapat
dikembangkan lebih lanjut dalam pengembangan formula antibiotik.