digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Claresta Dhyhan Ediganiputri
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Ibukota Jakarta dengan pembangunan dari urbanisasi yang pesat terkenal akan rutinitasnya terdampak bencana banjir setiap tahun, khususnya pada area DAS Ciliwung. Kebanyakan dari pemukim yang datang menempati area pinggir sungai Ciliwung yang rawan banjir, sehingga lahan RTH sebagai pengendali banjir pun semakin beralih fungsi menjadi pemukiman kumuh. Hal ini seperti yang terjadi di pinggiran sungai Ciliwung di kawasan Manggarai RW 4, Tebet, Jakarta Selatan. Kawasan ini termasuk kedalam kawasan kumuh yang mendapat perhatian dari pemerintah sebab lokasinya yang strategis; berdekatan dengan Stasiun Manggarai, berbagai pusat perbelanjaan, serta pintu air Manggarai. Area ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak serta resilien terhadap bencana banjir, dibentuk gagasan atas pengembangan kawasan permukiman berbasis ekologis dan konservasi di atas lahan basah rawan banjir riparian Sungai Ciliwung sebagai upaya mitigasi banjir secara struktural dan non struktural. Rancangan ini akan menempati lahan di Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, dengan luas lahan ±27.500 m2 Pembangunan dilakukan berdasarkan pada prinsip ekologis dengan wisata edukatif sebagai upaya mengembalikan fungsi RTH dan ekosistem di pinggiran sungai, penyediaan hunian vertikal bagi penduduk, serta pengadaan fasum/fasos dan area publik sebagai fasilitas komunal bagi penduduk maupun pendatang.