Saat ini sejumlah tambang terbuka batubara melakukan peningkatan kedalaman penggalian tambang sehingga memberikan potensi kelongsoran lereng meningkat dan ancaman dampak yang sangat serius. Metode kestabilan lereng yang digunakan saat ini perlu diperkuat dengan indikator kestabilan berbasis risiko. Oleh sebab itu metode penentuan reliabilitas kestabilan lereng tambang terbuka perlu dikembangkan untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi.
Karakteristik massa batuan menunjukkan sifat acak (random) yang menghasilkan pola beberapa distibusi tertentu. Di sisi lainnya penggunaan metode kesetimbangan batas (Bishop) juga menghasilkan variasi akibat penyederhanaan dari metode tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lereng dengan
Faktor Keamanan (FK)<1 maupun FK>1 mengalami longsor. Akibat variasi pada sifat fisik dan mekanik massa batuan, serta metode yang digunakan mengakibatkan variasi pada nilai FK. Adanya variasi pada parameter input dan outpun menghasilkan suatu risiko yang dapat diukur menggunakan indikator
Probabilitas Kelongsoran (PK).
Penentuan distribusi yang sesuai dari data karakteristik massa batuan yang bersifat acak dapat didekati menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan cara mencari nilai Dn maks terkecil dan dibandingkan dengan nilai kritisnya. Apabila ditemukan 2 atau lebih nilai Dn maks yang lebih kecil dari nilai kritis, maka dilakukan uji lanjutan menggunakan indikator Akaike Information Criteria (AIC) dan Bayesian Information Criteria (BIC). Nilai AIC dan BIC yang paling besar menunjukkan distribusi yang paling sesuai dengan distribusi data empirik.
Hasil uji baik suai dapat digunakan untuk analisis tingkat ketidakpastian data dan estimasi Faktor Keamanan (FK) dan Probabilitas Kelongsoran (PK). Tingkat ketidakpastian data juga dapat diketahui menggunakan indikator koefisien variasi (KV) setelah distribusi yang sesuai ditentukan, yang selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan optimasi data.
Estimasi FK dan PK menggunakan hasil uji baik suai dengan cara memasukkan tipe distribusi, nilai rata-rata, standar deviasi, relatif minimum, dan relatif maksimum. Dalam perhitungan FK dan PK menggunakan metode sampling Monte Carlo (MC) dan Latin Hypercube (LH).
Penelitian ini juga menghasilkan kriteria FK & PK yang dapat diterima untuk tambang terbuka batubara di Indonesia dengan cara penggunaan data analisis balik, penentuan faktor koreksi akibat kesalahan model (model error), penentuan FK dan PK sebenarnya, serta evaluasi lereng-lereng eksisting.
Pada akhirnya pengembangan metode penentuan reliabilitas kestabilan lereng tambang terbuka batubara telah dikembangkan.