digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahel Natalia S
PUBLIC yana mulyana

Seiring waktu, prevalensi penyakit hati semakin berkembang dengan tingkat keparahan dan risiko kematian yang meningkat. Aktivitas fungsi hati yang dominan dan peran detoksifikasi memicu timbulnya berbagai gangguan atau penyakit hati. Penyakit hati dapat disebabkan oleh stress, pola hidup tidak sehat, dan paparan senyawa toksik yang memicu pelepasan senyawa radikal bebas. Senyawa ini akan mengganggu proses metabolisme dan menimbulkan kerusakan sel hati. Ubi jalar merupakan sumber pangan yang telah dikenal masyarakat. Selain itu, hasil penelitian terdahulu menunjukkan ubi jalar varietas Ayamurasaki memiliki aktivitas antiproliferatif sel kanker, antidiabetes, antimikroba, antihipertensi, dan antioksidatif in vitro. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas hepatoprotektif dari ekstrak etanol dan jus umbi ubi jalar terhadap hewan uji yang terinduksi senyawa hepatotoksik. Parameter fungsi hati meliputi aktivitas AST, ALT, kadar bilirubin, indeks organ,dan histologi hati ditentukan setelah masing-masing kelompok uji diberikan suspensi ekstrak ubi dosis 100 mg/kg bb dan 200 mg/kg bb bb; jus ubi dosis 5 mL/kg bb bb dan 10 mL/kg bb, dan pembanding silimarin dosis 200 mg/kg bb secara peroral selama 4 minggu dan induksi hepatotoksik CCI4 dosis 0,4 mg/kg bb secara intraperitonial satu kali seminggu sejak minggu ke-2. Hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran awal sebelum perlakuan. Kelompok kontrol menunjukkan peningkatan aktivitas AST, ALT, dan kadar bilirubin yang signifikan terhadap keadaan awal dan mengindikasi terjadinya kerusakan hati. Kelompok ekstrak etanol ubi 100 dan 200 mg/kg bb, jus ubi 5 dan 10 mL/kg bb tidak mengalami perubahan aktivitas AST, ALT, dan kadar bilirubin yang signifikan terhadap keadaan awal dan lebih baik dari silimarin. Kelompok ekstrak etanol 200 mg/kg bb dan jus ubi 5 mL/kg bb memiliki persentase penurunan aktivitas AST dan kadar bilirubin tertinggi serta peningkatan ALT terendah, berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol. Kelompok uji ekstrak etanol ubi 100 dan 200 mg/kg bb menunjukkan penampakan mikroskopik jaringan tersusun teratur dan utuh, dengan tingkat rtekrosis minimal. Ubi jalar direkomendasikan sebagai hepatoprotektor efektif yang dapat meminimalisasi kerusakan hati dan menstin-mlasi regenerasi sel. Ekstrak etanol ubi 200 mg/kg bb dan jus ubi 5 mL/kg bb memiliki efektivitas hepatoprotektif paling baik. Khasiat hepatoprotektif ubi jalar diduga merupakan aktivitas antioksidan dari senyawa antosianin yang menangkal reaksi radikal bebas dari karbon tetraklorida.