COVER Farhan Rizaldi G
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Farhan Rizaldi G
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Farhan Rizaldi G
PUBLIC Alice Diniarti
PT Medika Antapani adalah perusahaan pelayanan kesehatan mitra Program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Artinya, fasilitas kesehatan wajib melayani pasien peserta
JKN. Seiring dengan berkembangnya Program JKN, terjadi pergeseran model
keuangan di PT Medika Antapani, dimana persentase penjualan piutang meningkat
dari 32,06% pada tahun 2015 menjadi 43,84% pada tahun 2017 dan mengakibatkan
rataan periode pengumpulan piutang meningkat dari 70,55 hari pada tahun 2015
menjadi 189,56 hari pada tahun 2017. Fenomena tersebut disebabkan oleh sulitnya
penagihan piutang kepada BPJS karena proses pelaporan keuangan masih berbasis kas
dan tidak tanggap dengan transaksi piutang. Migrasi basis kas ke basis akrual
membutuhkan perubahan proses bisnis secara radikal, karena mempengaruhi kode
akun dan alur transaksi sampai pembukuan.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, pernelitian berfokus pada implementasi
business process reengineering (BPR) pelaporan keuangan dengan menggunakan
pendekatan Metodologi Davenport (Davenport, 1992). Tahapan metodologi tersebut
dimulai dengan menentukan visi dan tujuan BPR dengan menganalisis perubahan
model bisnis, memetakan proses bisnis dengan menggunakan pendekatan profil proses
(Jacka & Keller, 2009). Dilanjutkan dengan memahami dan mengukur proses bisnis
dengan melakukan formulasi strategi SWOT untuk menghasilkan strategi BPR
(David, 2011). Apabila proses bisnis telah terbentuk, maka dilanjutkan dengan
perencanaan teknologi informasi (TI) sebagai enabler BPR.
Hasil proses bisnis terbagi kedalam 3 (tiga) siklus utama, yaitu siklus beban, siklus
pendapatan, dan siklus aset. Siklus tersebut dilanjutkan dengan pembukuan laporan
keuangan. Perancangan meliputi integrasi setiap siklus proses bisnis terhadap
portofolio TI perusahaan. Perubahan drastis juga diikuti penyesuaian kemampuan
karyawannya dengan melakukan pelatihan dan penetapan kebijakan akuntansi. Usulan
proses bisnis dapat menghemat waktu rekonsiliasi selama 14 hari.