digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salma Taqiyyah Asrorie
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Meningkatnya kebutuhan ruang untuk hunian menjadi suatu permasalahan menahun yang dihadapi di Jakarta. Kondisi nyata memperlihatkan bahwa penduduk di Jakarta kian bertambah namun lahan yang tersedia semakin terbatas. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan salah satunya dengan membangun hunian vertikal, karena pembangunan secara vertikal menyelesaikan sekaligus dua permasalahan, kekurangan hunian dan keterbatasan lahan. Bentuk pembangunan hunian vertikal yang dapat dilakukan adalah dengan menghadirkan rumah susun yang layak bagi penduduk di Jakarta. Agar rumah susun menjadi hunian yang layak di dalam lingkungan yang sehat, aman, dan harmonis, perlu dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai di dalam rumah susun. Selain itu, perancangan rumah susun di Matraman ini ditargetkan untuk golongan masyarakat yang lebih luas, yaitu golongan kelas bawah dan kelas menengah, agar tujuan penyediaan hunian terjangkau bagi lebih banyak penduduk dapat tercapai. Namun, seringkali terdapat permasalahan tentang interaksi yang kurang seimbang antara para penghuni di rumah susun yang disebabkan oleh beragamnya perbedaan budaya berpenghuni sehingga menjadikan suatu pola interaksi sosial. Salah satu penyebab dari hal tersebut adalah perilaku individualis yang semakin banyak ditemukan pada sikap masyarakat yang tinggal di kota, sehingga diperlukan sebuah sarana untuk berkumpul bagi para penghuni agar dapat tercipta interaksi sosial yang baik. Oleh karena itu, perancangan rumah susun ini menggunakan konsep communal living, yaitu hunian yang menekankan pada penyediaan berbagai fasilitas bersama di mana penggunanya akan berbagi ruang pada suatu bangunan, yang diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial dari penghuni rumah susun.