digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vira Restining Tias
PUBLIC Irwan Sofiyan

Gas alam merupakan salah satu potensi sumber energi yang menjanjikan dan menduduki peringkat ketiga energi primer yang paling banyak digunakan di Indonesia (20.31% dari bauran energi nasional). Salah satu infrastruktur penting dalam memanfaatkan potensi ini adalah sistem perpipaan untuk penyaluran gas alam dari satu lokasi ke lokasi lain. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis tegangan pipa berdasarkan ASME B31.8 dan penilaian pada pipa terkorosi berdasarkan ASME B31.G. Sistem perpipaan gas akan dihitung tegangannya pada setiap titik dan dimodelkan menggunakan perangkat lunak pendukung yaitu AutoPIPE dengan kriteria analisis yang mengacu pada ASME B31.8. Kemudian, penilaian korosi akan dilakukan pada segmen pipa terkorosi menggunakan perangkat lunak Abaqus dengan kriteria analisis yang mengacu pada API FFS 579-1/ASME FFS-1. Hasil dari analisis pada sistem perpipaan gas Dayung Trunkline 24” yang memiliki panjang ± 48 km dan terkubur di dalam tanah ini, dengan lokasi 13 anomali korosi berbeda-beda pada KM 17.864 – KM 17.901, memenuhi kriteria aman berdasarkan kode dan standar. Hasil penilaian korosi level 3 ASME B31.G menunjukkan bahwa sistem perpipaan masih aman jika dioperasikan pada tekanan operasi 8,27 MPa. Sistem perpipaan ini juga diprediksi masih diizinkan beroperasi selama 17 bulan ke depan dengan kondisi cacat yang terjadi dan nilai corrosion rate sebesar 0,11 mm/tahun.