Stress di dalam masyarakat modern telah menjadi fenomena besar dan ada beberapa isu yang mayoritas berfokus kepada karyawan, organisasi, dan negara. Stress adalah hal yang tidak bisa dielakkan termasuk perguruan tinggi juga mengalami masalah ini. Manajemen perlu untuk memberikan perhatian lebih apalagi stress juga mempengaruhi individu khususnya generasi milenial yang dikenal sebagai generasi yang memiliki kecenderungan lebih untuk mengalami stress. Isu ini tidak termasuk baru, namun konsekuensinya memaksa untuk berespon dengan cepat untuk mencari cara alternatif untuk menyelesaikan isu ini. Studi mengenai Kecerdasan Spiritual dan dimensinya cukup menarik perhatian peneliti untuk mencari jawaban dalam memanajemen stress. Dari tinjauan analisis literatur, peneliti mengasumsikan bahwa Kecerdasan Spiritual memiliki peran dalam memanajemen stress dan berkait dengan cara mengatasi stress dimana sumber mengatasi stress menjadi faktor penengah antara keduanya. Kecerdasan Spiritual berkait dengan cara mengatasi stress melalui Efikasi Diri dan Kondisi Mental. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis bagaimana mahasiswa ITB mengatasi stress mereka dan bagaimana Kecerdasan Spiritual sebagai variabel yang mempengaruhi manajemen stress mahasiswa ITB. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi dalam rangka mendapatkan esensi dari pengalaman stress mahasiswa ITB dan bagaimana Kecerdasan Spiritual sebagai faktor prediktif berperan dalam memanajemen stress mereka. Melalui tujuh dimensinya, Kecerdasan Spiritual membantu orang untuk meningkatkan kondisi kesehatan mental mereka yang menjadi persyaratan untuk bertahan dalam kondisi stress mereka. Kecerdasan Spiritual yang baik berdampak dalam hasil manajemen stress yang baik.