Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2015, tentang “Perubahan atas Perpres
Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera”, Pemerintah
memberikan penugasan kepada PT Hutama Karya (Persero) - “HK” untuk melakukan
pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Membangun JTTS dengan tingkat kelayakan
rendah akan berdampak negatif pada kinerja perusahaan, baik kinerja jangka pendek maupun
jangka panjang. Oleh karena itu, HK dituntut untuk melakukan perbaikan proses bisnis,
perencanaan dan pendanaan. Salah satu upaya adalah dengan melakukan perencanaan dengan
baik sebelum proyek dimulai, termasuk melakukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial
pada ruas jalan tol yang akan dibangun. Jalan tol Betung-Tempino-Jambi akan dipercepat
pembangunannya pada tahun 2022, karena ruas tersebut merupakan ruas backbone. Sebelum
dibangun, perlu dilakukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial untuk memberikan
gambaran kepada para Stakeholders mengenai tingkat kelayakan proyek tersebut. Pada analisis
kelayakan ekonomi, dianalisis besarnya biaya investasi dan manfaat yang akan diperoleh,
sedangkan pada analisis kelayakan finansial dihitung biaya investasi dan kelayakan
finansialnya.
Dari hasil analisis kelayakan ekonomi didapatkan selisih penghematan yang positif, dimana
biaya pembangunan jalan tol total sebesar Rp 27,85 T, yang terdiri dari biaya investasi sebesar
Rp 22,36 T dan biaya O&M sebesar Rp 5,51 T. Penghematan BOK sebesar Rp 39,52 T,
sehingga selisih penghematan BOK adalah sebesar Rp 11,65 T.
Penghematan waktu tempuh perjalanan dari Betung ke Jambi adalah sebesar 2.110 jam/tahun
atau 54,08% lebih cepat setelah dibangunnya jalan tol tersebut. Nilai positif ini
mengindikasikan bahwa pembangunan Jalan Tol Ruas Betung-Tempino-Jambi adalah layak
secara ekonomi. Hasil analisis kelayakan finansial didapatkan IRR sebesar 8,89% < 12,34%
(WACC), NPV (Rp 11,76) Triliun (negatif) dan PBP 19,99 Tahun dari masa konsesi 40 tahun.
Dari hasil analisis kelayakan finansial, proyek ini tidak layak untuk dibangun
Walaupun Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara
finansial, sebaiknya jalan tol ini tetap dibangun, karena salah satu jalan tol backbone di JTTS.
Dukungan Pemerintah untuk proyek ini dapat berupa percepatan pembebasan lahan, dukungan
konstruksi dan finansial close agar proses pembangunannya dapat dilaksanakan dengan baik.