digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Interferon u2b manusia (hIFNa2b) dikenal sebagai protein terapeutik standar untuk permobatan penyakit hepatitis B dan C. Namun, akibat eliminasinya yang sangat ce-pat melalui ginjal, perlu dilakukan modifikasi pada strukturnya. Interferon alfa 2b manusia basil rekombinan (rhIFNu2b) bentuk mutein telah berhasil dikembangkan dengan teknik site-directed mutagenesis. Bentuk mutein dihasilkan dengan mensubstitusi kodon sistein pada posisi 2 dan 99 dengan asam aspartat. rhIFNu2b mutein C2D C99D telah terbukti memiliki profil farmakokinetik dan stabilitas lebih baik dibanding bentuk natifnya. 01.eh karena itu tujuari penelitian ini adalah menguji efek farmakologinya pada model hewan. rhIFNa2b natif dan mutein diperoleh dengan melakukan overproduksi rekombinan E. colt, purifikasi dengan kolom kromatografi afinitas, dan karakterisasi dengan SDS-PAGE. Studi anti inflamasi hati kronis interferon dilakukan pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida secara injeksi intraperitoneal dua kali seminggu selama 4 minggu. Baik bentuk natif dan mutein rhIFNa2b diberikan dengan injeksi intrarnuskular 0,5 pg per tikus, sedangkan silimarin sebagai obat pembanding diberikan per oral 200 mg/kg bb. Obat uji dan obat pembanding diberikan. dua kali seminggu selama 6 minggu. Beberapa evaluasi diamati meliputi biokimia darah, indeks organ, dan histologi. Parameter biokimia serum darah menunjukkan bahwa rhIFNu2b mutein C2D C99D memiliki efek terapi yang lebih baik dalam menurunkan kadar ALT, AST, dan ALP, sedangkan rhIFNa2b natif dapat meningkatkan kadar albumin dan menurunkan kadar bilirubin. Profil histologi hati dan ginjal pada. kelompok obat uji rhIFNu2b mutein C2D C99D menunjukkan perbaikan struktur organ yang lebih baik dibandingkan bentuk natifnya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa rhIFNa2b mutein C2D C99D memiliki efek antiintlamasi yang lebih baik dibanding bentuk natifnya. Studi lebih lanjut seperti ekspresi protein dan gen yang terlibat pada inflamasi hati kronis perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran serta mekanisme kerja rhIFNu2b pada model yang diuji,