Pelaksanaan pekerjaan pengecoran rigid pavement idealnya dilaksanakan pada
malam hari untuk menghindari penguapan yang dapat mengakibatkan kekakuan
beton yang lebih awal. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi pengaruh waktu pengecoran terhadap ketercapaian nilai kuat tekan
dan kuat lentur pengujian laboratorium dan membandingkannya dengan hasil
pengujian kuat tekan lapangan dengan pengujian beton inti (core drill), melakukan
pemeriksaan visual lapangan untuk mengidentifikasi retak akibat proses
pengecoran serta melakukan evaluasi pengaruh nilai kuat tekan lapangan terhadap
kinerja struktur perkerasan kaku dimodelkan dengan metode mekanistik-empirik
menggunakan Software KENPAVE-KENSLABS berbasis elemen hingga.
Penelitian ini dilakukan pada berbagai variasi waktu pengecoran yaitu pengecoran
siang hari, sore hari dan malam hari dengan melakukan pengujian laju penguapan
serta membuat sampel benda uji silinder, balok dan core drill. Sampel benda uji
silinder dan balok dirawat dengan cara direndam dan tanpa perendaman. Laju
penguapan pada pengecoran siang hari dan sore hari lebih besar dibandingkan
dengan pengecoran malam hari,dimana parameter suhu beton dan kecepatan angin
paling berpengaruh. Hasil pengujian untuk sampel benda uji dengan perawatan
direndam nilai kuat tekan dan lenturnya lebih besar dibandingan sampel benda uji
dengan perawatan tanpa perendaman. Hasil pengujian kuat tekan lapangan benda
uji core drill untuk pengecoran siang hari adalah 314,60 kg/cm2, pengecoran sore
hari 315,06 kg/cm2 dan pengecoran malam hari 351,82 kg/cm2. Retak (cracking)
akibat proses pengecoran lebih banyak ditemukan pada pengecoran yang
dilaksanakan pada siang hari dan sore hari. Evaluasi kinerja struktur perkerasan
kaku dengan metode mekanistik-empirik menggunakan Software KENPAVEKENSLABS
berdasarkan nilai kuat tekan lapangan benda uji core drill dimana
semakin besar kuat tekan maka kapasitas struktur maksimum stress semakin besar,
cracking index semakin kecil dan design life semakin meningkat. Semakin tebal
slab beton maka maksimum stress akibat repetisi beban semakin kecil, cracking
index semakin kecil dan design life semakin meningkat.