digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelaksanaan pekerjaan pengecoran rigid pavement idealnya dilaksanakan pada malam hari untuk menghindari penguapan yang dapat mengakibatkan kekakuan beton yang lebih awal. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pengaruh waktu pengecoran terhadap ketercapaian nilai kuat tekan dan kuat lentur pengujian laboratorium dan membandingkannya dengan hasil pengujian kuat tekan lapangan dengan pengujian beton inti (core drill), melakukan pemeriksaan visual lapangan untuk mengidentifikasi retak akibat proses pengecoran serta melakukan evaluasi pengaruh nilai kuat tekan lapangan terhadap kinerja struktur perkerasan kaku dimodelkan dengan metode mekanistik-empirik menggunakan Software KENPAVE-KENSLABS berbasis elemen hingga. Penelitian ini dilakukan pada berbagai variasi waktu pengecoran yaitu pengecoran siang hari, sore hari dan malam hari dengan melakukan pengujian laju penguapan serta membuat sampel benda uji silinder, balok dan core drill. Sampel benda uji silinder dan balok dirawat dengan cara direndam dan tanpa perendaman. Laju penguapan pada pengecoran siang hari dan sore hari lebih besar dibandingkan dengan pengecoran malam hari,dimana parameter suhu beton dan kecepatan angin paling berpengaruh. Hasil pengujian untuk sampel benda uji dengan perawatan direndam nilai kuat tekan dan lenturnya lebih besar dibandingan sampel benda uji dengan perawatan tanpa perendaman. Hasil pengujian kuat tekan lapangan benda uji core drill untuk pengecoran siang hari adalah 314,60 kg/cm2, pengecoran sore hari 315,06 kg/cm2 dan pengecoran malam hari 351,82 kg/cm2. Retak (cracking) akibat proses pengecoran lebih banyak ditemukan pada pengecoran yang dilaksanakan pada siang hari dan sore hari. Evaluasi kinerja struktur perkerasan kaku dengan metode mekanistik-empirik menggunakan Software KENPAVEKENSLABS berdasarkan nilai kuat tekan lapangan benda uji core drill dimana semakin besar kuat tekan maka kapasitas struktur maksimum stress semakin besar, cracking index semakin kecil dan design life semakin meningkat. Semakin tebal slab beton maka maksimum stress akibat repetisi beban semakin kecil, cracking index semakin kecil dan design life semakin meningkat.