digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Akbar Fala
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Ruang sebagai sarana interaksi sosial antar pengguna pada sarana komersial di Indonesia telah mengalami penurunan jumlah dan kualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah keadaan pasar yang membuat ruang interaksi sosial kurang mendapat perhatian. Ruang interaksi sosial dianggap mengurangi area komersial untuk diperjualbelikan. Menurut beberapa akademik, ruang interaksi sosial yang dimiliki oleh pemerintah atau swasta merupakan merupakan ruang publik kota. Ruang publik tidak hanya dipandang sebagai implementasi perencana dan arsitek sebagai bentuk konsep spasial, namun secara praktik ruang publik dapat memfasilitasi masyarakat untuk menciptakan adanya hubungan sosial baik dari sisi fisik, sosial, dan psikologis. Tujuan perancangan adalah untuk mendesain fasilitas campuran komersial dan ruang interaksi sosial. Makalah ini menggunakan metode penelitian dan perancangan pada kasus nyata di Cikarang Bekasi. Pemilihan lokasi berdasarkan Kota Cikarang Bekasi merupakan kota satelit dari ibu kota negara yang didominasi oleh perumahan, ruko, pusat perbelanjaan, dan sarana komersial lain. Jenis pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku pengguna. Data observasi yang terkumpul dilengkapi dengan kuesioner kepada pengunjung ruko dan pusat perbelanjaan di Cikarang Bekasi. Data ini digunakan untuk memvalidasi hasil observasi dari sudut pandang pengguna. Data menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung pusat perbelanjaan dan ruko membutuhkan dan tertarik untuk menikmati, membeli, dan menyewa unit tenant komersial yang dapat menyediakan ruang interaksi sosial. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui dari sudut pandang pengembang mengenai kriteria desain soft edges dan implementasinya pada area komersial. Kriteria desain soft edges dipilih sebagai salah satu unsur utama pembentuk konsep permeable yang dapat menciptakan ruang interaksi sosial. Hasil data wawancara menunjukkan bahwa desain soft edges memiliki potensi akan daya tarik untuk meningkatkan nilai jual area komersial dan perumahan. Dari pengumpulan data yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa rancangan bentuk kesatuan fungsi komersial dan interaksi sosial memiliki potensi baik dari sisi pengguna maupun penyedia atau pengembang. Pendekatan soft edges dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi sosial pengguna dan memberikan nilai jual lebih kepada pengembang dan pengusaha.