Pembuluh darah retina merupakan salah satu fitur yang sering digunakan untuk
mendeteksi gangguan pada sistem kardiovaskuler dan mata. Saat ini, proses
segmentasi pembuluh darah retina dilakukan secara manual oleh dokter spesialis
mata. Namun, proses segmentasi manual bersifat rentan menimbulkan variasi hasil
baik dari faktor intra-pengamat maupun inter-pengamat. Selain itu, kesulitan dalam
mendeteksi pembuluh darah berdiameter kecil juga menjadi tantangan mengingat
kecenderungannya memiliki kontras yang rendah. Oleh karena itu metode
segmentasi otomatis pada pembuluh darah retina diperlukan untuk mengurangi eror
dan meningkatkan efisiensi pekerjaan. Dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang,
perkembangan kinerja metode unsupervised dalam kasus segmentasi pembuluh
darah retina terlihat stagnan dengan evaluasi nilai sensitivitas di bawah 80%.
Sehingga dalam tugas akhir ini, dilakukan segmentasi pembuluh darah retina secara
otomatis menggunakan metode hybrid yang kemudian hasilnya diperbaiki dengan
proses noise reduction. Metode hybrid dipilih untuk meningkatkan evaluasi nilai
sensitivitas hasil segmentasi dengan menggabungkan keunggulan dari metode
segmentasi yang sudah ada yaitu segmentasi berbasis filtering dan clustering. Metode hybrid yang digunakan antara lain operasi logika OR, sistem fuzzy logic, K-means clustering, logistic regression, dan SVM. Kemudian, performa kinerja
metode hybrid dievaluasi pada 20 citra fundus retina yang berasal dari test set
dataset DRIVE dengan menggunakan parameter akurasi (Acc), sensitivitas (Sen),
dan spesifisitas (Spe). Hasil segmentasi pembuluh darah retina paling baik dicapai
menggunakan metode hybrid logika OR dan noise reduction dengan rata-rata nilai
akurasi 0.9394, sensitivitas 0.8133, dan spesifisitas 0.9516.