PT. Bhirawa Steel mengalami penurunan kinerja sejak tahun 2015, sempat tidak
berproduksi pada tahun 2017. Setelah dilakukan akuisisi kepemilikan 65% saham
oleh PT. Hakaaston (35% dimiliki pemegang saham lama), tahun 2019 mulai
berproduksi dan mengalami peningkatan kinerja. Untuk mengukur performa
kinerja PT. Bhirawa Steel dilakukan dengan menghitung intrinsic value dan
financial ratio dengan base year tahun 2020. SWOT dan Porter’s Five Forces
Analysis juga dilakukan. SWOT menunjukkan positioning PT. Bhirawa Steel
berada pada quadran “stabilization”, sedangkan situasi eksternal variative dari low
sampai dengan high.
Perhitungan intrinsic value menggunakan pendekatan Discount Cash Flow. Dari
hasil perhitungan intrinsic value PT. Bhirawa Steel berdasarkan Laporan
Keuangan base year tahun 2020 sebesar Rp. 1.278.652,- (dalam jutaan) sedangkan
book value Rp. 1.009.652,- (dalam jutaan) menunjukkan intrinsic value 1,27 kali
lebih besar dibandingkan book value.
Berdasarkan analisis data Laporan Keuangan 2 tahun sebelum (tahun 2017 dan
2018) dan sesudah (tahun 2019 dan 2020) pelaksanaan akuisisi 65% saham PT.
Bhirawa Steel, kinerja PT. Bhirawa Steel mengalamai peningkatan. Diantaranya
current ratio dari 0,13 pada tahun 2017 menjadi 1,31 pada tahun 2020
menunjukkan perusahaan mampu membayar hutang dengan asset lancer yang
dimiliki. Sedangkan hutang terhadap modal (debt equity ratio) mengalami
penurunan yang signifikan 2,66 menjadi 0,55 berarti struktur modal perusahaan 2
(dua) kali lebih besar daripada hutang.