ABSTRAK
Perancangan Metode Lokalisasi dan Isolasi Otomatis Load Break Switch (LBS) tanpa Komunikasi Akibat Single Line to Ground Fault di Jaringan Distribusi Spindel
Andre Subagja Manurung
Pada sistem distribusi jaringan spindel saluran kabel tegangan menengah (SKTM), PLN telah mengintegrasikan GFD (ground fault detection) pada setiap incoming gardu beton. Untuk dapat memulihkan feeder, petugas PLN akan mendapatkan laporan gangguan, petugas pergi menuju gardu, pencarian lokasi gangguan, pengisolasian, yang prosesnya dapat berlangsung 3.5 jam. Pada kejadian single line ground fault (SLGF), kerugian dirasakan oleh pelanggan dan PLN sendiri untuk membayar denda kepada pelanggan. Solusi permasalahan ini adalah otomatisasi perlu dilakukan pada gardu middle-point dalam melokalisasi dan mengisolasi SLGF, sehingga petugas fokus dalam mengembalikan tenaga ke beban upstream dan downstream feeder. Lokalisasi dan isolasi SLGF oleh LBS Upstream secara otomatis dan tanpa komunikasi menggunakan metode Current and Voltage Verification berbasis hasil studi, di mana parameter arus sekuens nol digunakan untuk menentukan kemungkinan lokasi dan resistansi gangguan dan parameter tegangan ????????????????????/???????????????????? digunakan untuk verifikasi kebenaran lokasi dan resistansi gangguan yang terdeteksi oleh masing-masing middle-point. Lokalisasi dan isolasi SLGF oleh LBS Downstream secara otomatis dan tanpa komunikasi memanfaatkan arus kapasitif dalam menentukan trip time melalui karakteristik TOC, sehingga LBS gardu terdekat dengan lokasi SLGF akan putus terlebih dahulu, di mana time setting setiap gardu ketika LBS harus berperan sebagai Downtream adalah 0.005, 0.007, 009, 0.011, 0.013, dan 0.015 untuk GB2, GB3, GB4, GB5, GB6, dan GB7 secara berurutan.
Kata Kunci: jaringan distribusi spindel, arus kapasitif, lokalisasi gangguan, isolasi LBS otomatis