digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabila Fauziah Putri
PUBLIC yana mulyana

Prolanis merupakan suatu program pengelolaan penyakit kronis yang diadakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi dan diabetes melitus tipe-2. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pasien perlu mengonsumsi obat secara rutin. Namun, penggunaan terapi farmakologi tidak lepas dari efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian reaksi obat merugikan pada pasien Prolanis yang mengonsumsi obat antihipertensi dan/atau antidiabetes beserta kategori asesmen Naranjo, mengidentifikasi potensi interaksi obat yang dialami oleh pasien, menganalisis perbedaan algoritme Naranjo dengan New Genetic Algorithm (NGA), serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian reaksi obat merugikan. Penelitian dilakukan secara observasional dan konkuren dengan desain potong lintang terhadap 90 pasien. Data diperoleh melalui wawancara, data rekam medis, dan data hasil laboratorium. Wawancara efek samping obat dilakukan menggunakan asesmen algoritme Naranjo dan NGA. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 56,67% pasien mengalami efek samping akibat penggunaan obat. Kesemutan dan gangguan sistem muskuloskeletal menjadi efek samping yang banyak dialami oleh pasien. Potensi interaksi obat yang banyak terjadi yaitu kombinasi amlodipin dan simvastatin. Dari data diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pengkategorian probabilitas efek samping antara kedua algoritme (p=0,058). Dari hasil uji korelasi, diperoleh hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p=0,006) dan usia (0,048) terhadap kejadian efek samping obat. Namun, tidak terdapat korelasi antara jumlah obat yang dikonsumsi (p=0,081), indeks massa tubuh (p=0,081), dan terkendalinya gula darah (p=0,371) atau tekanan darah (p=0,081) terhadap kejadian efek samping obat.