PT FGD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan akan melakukan penambangan di lokasi dengan luas 373,2 Ha. Dalam proses perencanaan PT FGD ingin mengetahui perbandingan jumlah cadangan dan keuntungan untuk dua skema penjualan hasil tambang yaitu bijih nikel dan feronikel. Oleh karena itu dilakukan proses optimasi pit agar diperoleh gambaran jumlah cadangan dan keuntungan untuk kedua skema tersebut. Perangkat lunak Micromine digunakan untuk melakukan optimasi pit pada penelitian ini dimana proses optimasinya menggunakan algoritma Lerch-Grossman yang telah menjadi algortima standar untuk optimasi suatu tambang terbuka saat ini. Parameter teknis dan ekonomis yang dimiliki PT FGD digunakan sebagai input untuk melakukan optimasi. Setelah mendapatkan hasil pit shell optimasi untuk skema penjualan bijih, kemudian dilakukan optimasi kembali untuk skema penjualan feronikel. Kedua pit shell tersebut menjadi dasar dalam pembuatan ultimate pit limit berdasarkan skema penjualan bijih nikel dan feronikel. Analisis kemudian dilakukan dengan melihat hasil antara pit shell optimasi dan ultimate pit limit dari kedua skema penjualan tersebut. Adanya perbedaan skema penjualan pada penambangan nikel mempengaruhi jumlah cadangan yang akan diperoleh. Hasil pit shell optimasi menunjukan dari skema penjualan bijih nikel memiliki cadangan 2,4 kali lebih banyak, namun net value dari skema penjualan feronikel lebih besar yaitu 1,9 kali dari net value skema penjualan bijih. Kandungan unsur Ni yang tertambang dari setiap ton bijih untuk skema penjualan bijih memiliki kadar yang lebih rendah dari skema penjualan feronikel. Begitu juga kadar SiO2 dan MgO dari skema penjualan bijih memiliki kadar yang lebih rendah dari skema penjualan feronikel. Adapun untuk kadar Fe skema penjualan bijih memiliki kadar yang lebih tinggi dari skema penjualan feronikel.