COVER Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai negara kepulauan, budidaya perikanan di Indonesia berperan penting
dalam menyediakan sumber protein bagi masyarakat. Keramba Jaring Apung
(KJA) merupakan salah satu metode budidaya perikanan yang sedang
berkembang. Seiring bertambahnya popularitas KJA, keberlanjutan menjadi salah
satu tantangan yang dihadapi karena potensinya dalam mengubah hidrodinamika
dan sedimentasi dalam jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas
lingkungan di sekitarnya. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan simulasi arus
akibat pasang surut dan gelombang dengan menggunakan Delft3D-FLOW dan
Delft3D-WAVE yang dijalankan secara coupling pada Situbondo dan Teluk Prigi,
Jawa Timur, Indonesia. Model akan divalidasi dengan data lingkungan. Setelah
model valid, dilanjutkan dengan simulasi sedimentasi dan morfologi. Kemudian,
keramba ikan akan dimodelkan untuk melihat efeknya terhadap hidrodinamika
dan sedimentasi. Keramba ikan dimodelkan dengan porous plate pada modul
FLOW dan obstacle pada modul WAVE. Untuk memodelkan porous plate,
dibutuhkan parameter koefisien energy-loss (C-loss). Model terpisah di Bay of
Fundy, Kanada dibuat untuk melakukan kalibrasi C-loss ini dengan cara
membandingkannya dengan data pengukuran ADCP. Dari hasil kalibrasi ini,
didapatkan C-loss = 20 dan nilai ini diterapkan pada keramba ikan di Situbondo.
Hasil pemodelan keramba ikan pada Situbondo menunjukkan bahwa struktur
keramba dapat mengurangi arus di dalam keramba secara signifikan. Pada
beberapa unit keramba, terjadi penambahan kecepatan arus di dasar laut di bawah
struktur. Penambahan kecepatan arus ini tidak selalu terjadi di semua unit
keramba, melainkan bergantung pada konfigurasi keramba. Sedimentasi di bawah
struktur keramba di Situbondo tidak mengalami perubahan akibat adanya
keramba. Tetapi, struktur keramba mengakibatkan perubahan signifikan pada
wilayah di sekitarnya. Di dekat garis pantai, terjadi pengurangan kecepatan erosi
akibat efek sheltering dari keramba ikan. Konfigurasi keramba ikan akan sangat
memengaruhi perubahan sedimentasi dan hidrodinamika yang terjadi di
sekitarnya.