digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Marsha Sabrina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara kepulauan, budidaya perikanan di Indonesia berperan penting dalam menyediakan sumber protein bagi masyarakat. Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan salah satu metode budidaya perikanan yang sedang berkembang. Seiring bertambahnya popularitas KJA, keberlanjutan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi karena potensinya dalam mengubah hidrodinamika dan sedimentasi dalam jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas lingkungan di sekitarnya. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan simulasi arus akibat pasang surut dan gelombang dengan menggunakan Delft3D-FLOW dan Delft3D-WAVE yang dijalankan secara coupling pada Situbondo dan Teluk Prigi, Jawa Timur, Indonesia. Model akan divalidasi dengan data lingkungan. Setelah model valid, dilanjutkan dengan simulasi sedimentasi dan morfologi. Kemudian, keramba ikan akan dimodelkan untuk melihat efeknya terhadap hidrodinamika dan sedimentasi. Keramba ikan dimodelkan dengan porous plate pada modul FLOW dan obstacle pada modul WAVE. Untuk memodelkan porous plate, dibutuhkan parameter koefisien energy-loss (C-loss). Model terpisah di Bay of Fundy, Kanada dibuat untuk melakukan kalibrasi C-loss ini dengan cara membandingkannya dengan data pengukuran ADCP. Dari hasil kalibrasi ini, didapatkan C-loss = 20 dan nilai ini diterapkan pada keramba ikan di Situbondo. Hasil pemodelan keramba ikan pada Situbondo menunjukkan bahwa struktur keramba dapat mengurangi arus di dalam keramba secara signifikan. Pada beberapa unit keramba, terjadi penambahan kecepatan arus di dasar laut di bawah struktur. Penambahan kecepatan arus ini tidak selalu terjadi di semua unit keramba, melainkan bergantung pada konfigurasi keramba. Sedimentasi di bawah struktur keramba di Situbondo tidak mengalami perubahan akibat adanya keramba. Tetapi, struktur keramba mengakibatkan perubahan signifikan pada wilayah di sekitarnya. Di dekat garis pantai, terjadi pengurangan kecepatan erosi akibat efek sheltering dari keramba ikan. Konfigurasi keramba ikan akan sangat memengaruhi perubahan sedimentasi dan hidrodinamika yang terjadi di sekitarnya.