digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rosalia Pristiani_15316089_Abstrak B. Indonesia.pdf?
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Rosalia Pristiani_15316089_Abstrac B. Inggris.pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Sampah makanan merupakan isu global dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten Garut menghasilkan sampah sebanyak 1700 ton/hari dengan sampah terangkut ke TPA sebesar 200 ton/hari. Komposisi terbanyak merupakan sampah makanan sebesar 67,16%. Pasar merupakan salah satu sarana jual beli pangan segar yang merupakan salah satu sumber penghasil sampah yang cukup besar, sampah yang pasar tradisional yang terangkut ke TPA dapat mencapai 20,25 ton/hari. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi proses terjadinya pangan terbuang di pasar tradisional, supermarket, dan konsumen pasar di Kabupaten Garut (2) mengidentifikasi dampak yang muncul akibat kehilangan pangan, (3) menentukan strategi alteranatif penanganan kehilangan pangan. Penelitian ini fokus pada kehilangan pangan yang terjadi pada tingkat pengecer dan konsumen pasar dengan studi kasus di Kabupaten Garut dengan pemilihan lokasi yang dilakukan secara purpossive dan metode penarikan contoh dilakukan dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan pangan pada tahap distribusi terjadi karena adanya pengaruh dari perilaku manusia seperti pengetahuan dan keterampilan pegawai, kemudian alat, proses, dan bahan baku yang meliputi penyimpanan, penanganan, pengemasan dan pemindahan bahan baku. Pasar tradisional menghasilkan sampah makanan sebesar 15,3 ton/hari sementara sampah makanan yang dihasilkan supermarket diperkirakan mencapai 3 kg/hari. Sedangkan kehilangan pangan pada konsumen terjadi karena kebiasaan belanja, proses memasak, komposisi dan ukuran rumah tangga, serta kebudayaan yang berlaku pada rumah tangga yang dapat mempengaruhi kebiasaan konsumsi. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 30 sampel konsumen membuang sampah makanan sebanyak 11,1 kg/hari. Meningkatnya kehilangan pangan memiliki sejumlah dampak yang signifikan terhadap lingkungan seperti meningkatkan emisi gas rumah kaca, terbentuknya lindi, berkurangnya ekosistem alami, serta dapat menimbulkan masalah bagi rantai pasok makanan. Strategi yang dapat dilakukan dalam penanganan dampak dapat dilakukan dengan (1) mereduksi kehilangan pangan melalui sistem pengangkutan dan penyimpanan, (2) reduksi kehilangan pangan melalui sistem penjualan, (3) mereduksi kehilangan pangan melalui tahap konsumsi, (4) penanganan sampah makanan dengan metode komposting, Black Soldier Fly (BSF), ataupun dengan anaerobik digester.