digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fani Fauziah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Empoasca flavescens (Hemiptera : Cicadellidae) merupakan hama utama di perkebunan teh yang dapat menyebabkan kehilangan hasil 15 – 50%. Penggunaan pestisida sintetik secara terus menerus dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik senyawa volatil klon tahan dan rentan serta mengkaji respons E. flavescens terhadap senyawa volatil tanaman teh. Seleksi ketahanan teh dilakukan dengan menghitung populasi E. flavescens pada 15 klon teh berbeda. Analisis senyawa volatil dilakukan dengan menggunakan metode solid-phase microextraction gas chromatography-mass spectrometry (SPME-GCMS) untuk 3 klon yang mewakili kelompok tanaman tahan dan rentan. Profil senyawa volatil kemudian dianalisis menggunakan aplikasi metaboanalyst meliputi principal component analysis (PCA), partial least square–discriminant analysis (PLS–DA), variable importance in projection (VIP), heatmap, hierarchical clustering, dan seleksi senyawa dominan. Respons E. flavescens terhadap senyawa volatil dominan diuji menggunakan y-tube olfactometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon TPS 87/2, TPS 87/1, TPS 122/2, TPS 17/3, TPS 93/3, dan TPS 24/5 dapat digolongkan menjadi klon tahan, klon III.22.15, III.28.4, III.2.15, II.10.11, II.32.15, I.35.8, III.36.15, dan II.13.2 sebagai klon sedang-rentan, serta klon II.6.10 sebagai klon rentan. Analisis GCMS menunjukkan bahwa senyawa volatil tanaman teh didominasi oleh golongan monoterpen dan sesquiterpen. Hasil analisis PCA, PLS-DA, dan hierarchial clustering menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada klaster senyawa volatil yang dihasilkan oleh klon tahan maupun rentan. Hasil analisis VIP dan heatmap menunjukkan bahwa Senyawa 3-hexen-1-ol dapat digunakan sebagai penanda pada klon rentan. Senyawa ?-ocimene, linalool dan methyl salisilat ditemukan dominan baik pada klon tahan dan rentan. Uji respons E. flavecsens menunjukkan bahwa ?-ocimene dan metil salisilat merupakan senyawa yang disukai, sedangkan linalool dihindari oleh E. flavescens. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar untuk mengembangkan sistem monitoring dan mass trapping dengan menggunakan atraktan berbasis senyawa volatil tanaman inang terhadap E. flavescens.