COVER Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Ganar Kihan Arandi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Selama beberapa tahun terakhir aktivitas antropogenik memberikan pengaruh yang
sangat besar pada pencemaran lingkungan. Debu jalan dan tanah yang tercemar bisa
menjelaskan aktivitas antropogenik yang terjadi dimasa lampau seperti aktivitas
lalu lintas dan industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menentukan perbedaan
koersivitas magnetik pada sampel abu, debu dan tanah di sekitar Kolaghat thermal
power station (KTPS) dan mengetahui pengaruh granulometri (ukuran dan bentuk
butir magnetik) terhadap nilai koersivitas masing-masing sampel. Pada penelitian
ini data yang digunakan merupakan hasil proses digitasi dari kurva isothermal
remanent magnetization (IRM) terhadap medan magnet pada sampel abu, debu
jalan dan tanah di sekitar KTPS. Pada penelitian ini juga menggunakan metode
unmixing yang dibantu oleh program MAX UnMix untuk mendapatkan nilai
koersivitas sampel. Unmixing merupakan salah satu metode pengolahan sifat
magnetik dengan cara mengurai kurva koersivitas untuk mendapatkan nilai dari
komponen magnetik tersebut. Proses unmixing menggunakan data magnetisasi
material yang berasal dari kurva histeresis sampel yang kemudian diolah untuk
mendapatkan kurva koersivitasnya. Kemudian dilakukan unmixing terhadap kurva
koersivitas untuk mendapatkan nilai koersivitas dari setiap komponen
magnetiknya. Berdasarkan hasil unmixing kurva koersivitas untuk masing-masing
sampel didapatkan data koersivitas tiap komponen magnetik dengan rentang 3,046
mT – 57,339 mT. Hasil unmixing terhadap tiga sampel tersebut mengindikasikan
adanya mineralogi magnetik koersif rendah, yaitu kurang dari 40 mT. Sampel abu
memiliki bentuk butir beraturan dan ukuran butir 5-100 ?m, sedangkan sampel debu
jalan dan tanah memiliki bentuk butir heterogen dengan ukuran butir masingmasing 3-200 ?m (debu jalan) dan 1-20 ?m (tanah)