digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketatnya kompetisi menuntut setiap perusahaan konstruksi untuk menerapkan upaya pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan sistem subkontrak di mana terjalin hubungan kerjasama antara badan usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Berbicara tentang penyelesaian pekerjaan, maka kinerja menjadi penting, salah satu cara untuk mengukur kinerja adalah dengan menggunakan ukuran kepuasan. Penilaian tingkat kepuasan dan penentuan faktor kinerja penting yang harus ditingkatkan ditentukan dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan metode Importance Performance Analysis (IPA), Bukan hanya itu, korelasi hubungan tingkat penggunaan subkontraktor dan kepuasan terhadap subkontraktor juga diteliti dengan menggunakan analisis regresi. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner dengan total 63 responden, dengan perincian 18 responden kontraktor kualifikasi besar dan 45 responden kontraktor kualifikasi menengah, dengan tinjauan pada setiap lingkup pekerjaan dalam proyek konstruksi gedung, dalam hal ini lingkup struktur, arsitektur, dan ME. Hasil penelitian menunjukkan nilai kepuasan kontraktor terhadap subkontraktor untuk lingkup pekerjaan struktur dan ME sudah dianggap memuaskan, hanya saja untuk lingkup pekerjaan arsitektur kinerja subkontraktor dianggap belum memuaskan. Faktor kinerja yang harus dijadikan perhatian untuk ditingkatkan adalah faktor kinerja kualitas, waktu, dan finansial. Dihasilkan pula simpulan bahwa terdapat korelasi yang cukup antara tingkat penggunaan subkontraktor dan tingkat kepuasan akan kinerja subkontraktor.