digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ASYIFA LN.pdf ]
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Meningkatnya suhu global menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat, termasuk pekerja yang bekerja di luar ruangan. Risiko cedera atau penyakit akibat panas bagi pekerja di luar ruangan lebih umum terjadi pada pekerja informal, seperti pedagang kaki lima, karena kurangnya perhatian dan perlindungan akan hal ini bagi mereka yang bekerja di lingkungan informal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai paparan panas dan hubungannya dengan parameter fisiologis pekerja. Partisipan dari penelitian ini adalah 68 pedagang kaki lima yang bekerja di luar ruangan dan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Untuk menentukan nilai paparan panas, metode yang digunakan adalah Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) serta kriteria dari American Conference of Governmental Industrial Hygiene terkait batasan seseorang untuk terkena heat strain. Selain itu, dilakukan juga analisis hubungan antara parameter fisiologis dengan nilai ISBB hasil pengukuran. Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan nilai rata-rata ISBBoutdoor di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Kramat Jati dan Pasar Minggu secara berurutan adalah 29,6 °C, 29,1°C, dan 30,1 °C dan jumlah pedagang kaki lima yang melebihi nilai ambang batas ISBB adalah 29 pedagang atau sebanyak 42,6%. Kemudian, terdapat 9 pedagang kaki lima yang melebihi batas heat strain karena hasil pengukuran suhu tubuhnya melebihi 38,5°C. Dan berdasarkan hasil uji korelasi Spearman, parameter fisiologis yang memiliki hubungan dengan nilai ISBBoutdoor adalah body mass index (BMI), suhu tubuh, laju respirasi dan kondisi keringat dengan korelasi positif yang lemah.