Peran pasar modal esensial terhadap perkembangan sebuah negara karena memiliki
hubungan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Namun, usaha untuk membangun
pasar modal secara berkelanjutan dapat terhambat karena adanya ketidakpastian, seperti
pandemi, ketidakstabilan politik, dan perilaku investor. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk dapat menyingkap masa depan pasar modal Indonesia dengan implikasi dan
opsi untuk para pemangku kebijakan, termasuk investor, dalam rangka untuk
mengembangkan pasar modal dengan praktik terbaik. Metode scenario personarrative
digunakan dalam penelitian ini karena kemampuannya untuk dapat saling melengkapi dan
memperkuat opsi kepada beragam investor. Melalui serangkaian analisis, arah politik
pemerintah dan kemampuan regulator berpengaruh penting dalam pembentukan pasar
modal di Indonesia. Selain itu, sepuluh daya penggerak yang disorot diidentifikasi dan
membentuk empat-skenario transformatif: (1) Thin bull in the pasteurland, (2) Facing torero in
the bullring, (3) Train the circus bull, dan (4) World-champion bull. Skenario-skenario ini bukan
merupakan proyeksi tunggal dan terus beriterasi hingga 2030. Di sisi lain, delapan persona
melalui analisis kluster menggunakan metode jarak Gower juga dijelaskan dengan keunikan
karakter masing-masing yang terdiri dari sensitivitas terhadap pandemi dan kejadian politik,
volatilitas pasar, intensi kepada regulasi, lingkungan, dan tren yang berkembang, profil
risiko, dan perilaku irasional. Pada akhirnya, 32 narasi perilaku dibentuk berdasarkan empat
skenario dan delapan persona, serta opsi-opsi yang secara signifikan mempengaruhi persona
yang berbeda-beda untuk dapat dipertimbangkan oleh para aktor. Oleh karena itu,
direkomendasikan kepada para pemangku kebijakan untuk mempertimbangkan
pengambilan keputusan secara cermat agar pasar modal Indonesia dapat mencapai skenario
world-champion bull di tahun 2030.