digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


TS-TK-Naafi Fauzan Mahendraputra Sastrohutomo-23020042-1-Bab I.pdf?
EMBARGO  2027-05-28 

TS-TK-Naafi Fauzan Mahendraputra Sastrohutomo-23020042-1-Bab II.pdf]
EMBARGO  2027-05-28 

TS-TK-Naafi Fauzan Mahendraputra Sastrohutomo-23020042-1-Bab III.pdf)u
EMBARGO  2027-05-28 

TS-TK-Naafi Fauzan Mahendraputra Sastrohutomo-23020042-1-Bab IV.pdf]
EMBARGO  2027-05-28 

TS-TK-Naafi Fauzan Mahendraputra Sastrohutomo-23020042-1-Bab V.pdf?
EMBARGO  2027-05-28 

Asam format (HCOOH) merupakan senyawa kimia yang dikenal penting sebagai pembawa dan sumber hidrogen (hydrogen carrier and source = zat cair yang mudah diolah untuk membangkitkan hidrogen). Pengembangan proses produksi asam format terbarukan (berbasis nabati) akan mendukung teknologi produksi hidrogen terbarukan. Salah satu biomassa, yaitu gliserol (C3H8O3), produk samping produksi biodiesel, menarik dikaji sebagai bahan baku produksi asam format terbarukan yang hal ini tentu dapat meningkatkan keekonomian serta aspek lingkungan dari industri biodiesel. Pengembangan produksi asam format melalui rute otoksidasi (=oksidasi dengan oksidator udara) gliserol dilakukan dengan hanya menggunakan ion logam mangan (Mn2+/Mn3+) sebagai katalis. Ion mangano (Mn2+), dengan keberadaan permukaan oksida logam, mengaktifkan (mereduksi) oksigen udara menjadi hidrogen peroksida (H2O2, oksidator selektif yang diinginkan) dengan tanpa terjadinya reaksi (mirip) Fenton, sehingga tidak menghasilkan radikal hidroksil (*OH) pendekomposisi produk format. Hasilnya, konversi gliserol sebesar 1,87% dan selektivitas asam format 15,77% dapat dihasilkan dengan waktu reaksi 8 jam, T = 100oC, oksida logam ZnMn2O4 = 0,5 g/L; Mn2P2O7 = 1%-b gliserol; P2O7 4- : Mn2P2O7 = 63 : 1; CH3COOH = 6,5 mM. Data konversi substrat serta selektivitas asam format mengindikasikan proses otoksidasi ion logam Mn2+ menjadi Mn3+ (yang mendorong pembentukan H2O2) masih sangat lambat (tidak teramati) meski dengan keberadaan oksida logam. Selain itu, diamati bahwa otoksidasi gliserol oleh Mn3+ relatif lebih lambat dibandingkan dengan glukosa. Pengembangan lainnya yang diuji coba adalah sistem reaksi otoksidasi dengan penggunaan sistem metanol-air sebagai pelarut. Asam format yang terbentuk segera bereaksi dengan metanol membentuk metil format (T didih = 32oC), sehingga bisa segera pula dipisahkan dari larutan. Hasilnya, konversi gliserol sebesar 7,46% dengan selektivitas total produk format 20,21% dapat diperoleh menggunakan sistem ligan pirofosfat dengan waktu reaksi 6 jam, T = ~65oC, pH 6, Mn/Fe = 6/4 (Mn+Fe = ~0,68%-mol substrat), ligan : (Mn+Fe) = 40 : 1, Cu/Fe = 1/10. Pada penelitian ini dikaji pula pengaruh variabel faktor terhadap konversi substrat dan selektivitas produk format.